REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara komplek makam masyayikh Tebuireng, dalam upaya mencegah penuebaran virus corona. Keputusan itu sesuai Surat Edaran Pengasuh Pesantren Tebuireng bernomor 1524/I/HM 00 01/PENG/2020 yang ditandatangani Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz.
"Menutup semua kunjungan ziarah kompleks makam Pesantren Tebuireng terhitung mulai tanggal 16 Maret 2020 pukul 00.00 WIB sampai dengan waktu yang belum ditentukan," seperti tertulis dalam surat edaran yang diterima Republika.co.id, Ahad (15/3).
Dengan ditutupnya komplek makam masyayikh Tebuireng, membuat para peziarah yang hendak berziah ke makam-makam di sana, seperti makam Gus Dur, Gus Sholah, dan sebagainya harus mengurungkan niatnya. Kebijakan tersebut diambil demi kebaikan bersama, dalam upaya menghindari penularan virus corona.
Pihak pengasuh pun meminta maaf kepada para peziarah yang sebelumnya telah merencanakan untuk berziarah ke kompleks makam Tebuireng, Jombang. "Kami atas nama keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng memohon maaf yang sebesar-besarnya," kata surat edaran.
Surat edaran tersebut diterbitkan berdasarkan pada hasil rapat pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng, terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona. Keputusan juga diambil berdasar pada Surat Edaran Gubernur Jatim bernomor 443/4146/201.3/2020 perihal peningkatan kewaspadaan Copid-19. Surat itu juga berdasar pada Surat Edaran Bupati Jombang bernomor 451,12/350/415.22/2020.