Ahad 15 Mar 2020 12:17 WIB

Kabinet Australia Gelar Rapat Darurat Bahas Virus Corona

Pertemuan melalui teleconference dilakukan kabinet Australia untuk penanganan corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kepala Medis Australia sebut sulit cegah orang dengan gejala corona masuk negara lain. Ilustrasi.(The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando)
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Kepala Medis Australia sebut sulit cegah orang dengan gejala corona masuk negara lain. Ilustrasi.(The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kabinet nasional Australia akan menggelar pertemuan darurat pada Ahad (15/3), untuk membahas mengenai penanganan wabah virus corona di negara tersebut. Kabinet nasional yang mencakup para pemimpin federal, negara bagian, dan teritori yang dijuluki "kabinet perang" oleh media, akan mengadakan pertemuan pertama melalui teleconference.

Pertemuan itu akan membahas apakah Australia harus memperketat kontrol di perbatasan dan menutup seluruh sekolah. Sebelumnya, pemerintah mengimbau kepada seluruh warga Australia agar menghindari pertemuan di area publik. Namun pemerintah belum memutuskan untuk menutup sekolah, bandara, maupun transportasi umum.

Baca Juga

"Kami menjaga semua opsi di atas meja, apakah itu terkait dengan perjalanan atau apakah itu terkait dengan sekolah. Pertanyaan (mengenai penutupan) sekolah akan sangat banyak dipandu oleh saran medis," ujar Menteri Kesehatan Greg Hunt.

Para pengunjung yang berasal dari negara-negara terdampak wabah virus corona cukup tinggi telah dilarang masuk ke Australia. Sementara, Selandia Baru meminta para pendatang untuk mengisolasi diri selama dua pekan.

Bendahara Australia, Josh Frydenberg mengatakan, pendekatan pemerintah yakni dengan "meratakan kurva" untuk menghindari kewalahan pada sistem kesehatan. Dia menambahkan, pemerintah ingin memastikan bahwa sistem kesehatan memiliki sumber daya yang memadai.

"Kami dengan cepat menerapkan pembatasan perjalanan. Strategi kami ada di sekitar penahanan, tentang meratakan kurva itu dan memastikan bahwa sistem kesehatan kami mendapatkan sumber daya yang kami butuhkan," ujar Frydenberg kepada Sky News.

Pertemuan kabinet nasional dilakukan ketika pemerintah meluncurkan kampanye iklan bernilai jutaan dolar yang berfokus pada kebersihan. Selain itu, pemerintah juga membentuk Unit Penghubung Bisnis Virus Korona untuk mengatasi dampak ekonomi. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement