Ahad 15 Mar 2020 12:52 WIB

Penguatan Kesadaran Transendental dan Sosial

Tidak perlu panik dalam menghadapi corona.

Red: Joko Sadewo
KH Didin Hafiduddin(Darmawan/Republika)
Foto: Darmawan/Republika
KH Didin Hafiduddin(Darmawan/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Didin Hafiduddin*

Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui bahwa hal yang paling menghebohkan sekaligus paling menakutkan bagi kehidupan umat manusia di seluruh dunia sekarang ini, adalah mewabahnya secara masiv penyakit COVID 19 atau Virus Corona. Dalam waktu singkat telah berjangkit pada 109 negara dan telah menyebabkan ribuan orang dari berbagai negara terjangkiti penyakit ini, bahkan yang meninggal dunia sudah banyak dan terus bertambah.

Italia sebagai contoh, adalah negara yang mengisolir warga negaranya di berbagai kota untuk tidak keluar rumah karena khawatir akan terjangkiti virus ini. Demikian pula di negara Iran dan Korea Selatan serta negara-negara lainnya. Bahkan ketiga negara ini (Italia, Korea Selatan, dan Iran) dilarang masuk warganya ke Indonesia untuk waktu yang tidak ditentukan. Bahkan untuk kegiatan umroh pun dari seluruh negara termasuk dari Indonesia dihentikan sementara, atas ketetapan dan kebijkan dari pemerintah Saudi Arabia. Masjidil Haram, sebagai masjid yang menjadi kiblat kaum muslimin seluruh dunia, kini ditutup satu jam setelah isya dan dibuka kembali satu jam menjelang shubuh. Luar biasa mengharukan dan menyedihkan, tidak pernah terbayangkan dalam pikiran kita hal ini akan terjadi. Mudah-mudahan keadaan ini tidak berlangsung lama dan segera ditemukan oleh para ahli kesehatan obat untuk menangkal virus ini.

Sebagai orang yang beriman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara mendalam dan seksama untuk merespon keadaan ini, seperti juga dinyatakan oleh Imam Syamsi Ali (dalam video ringkasnya), antara lain sebagai berikut: