REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghentian sementara kompetisi basket tertinggi di tanah air, IBL Pertamax 2020 mendapat apresiasi. Penundaan kompetisi ini dinilai bentuk kepedulian kepada sesama dan juga demi keselamatan dan kesehatan bersama.
Hal ini disampaikan pelatih kepala Satya Wacana Salatiga Efri Meldy ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (15/3). "Saya apresiasi keputusan IBL, karena ini demi keamanan bersama, bukan pemain saja tapi untuk semuanya. Ini juga bentuk kepedulian kepada semuanya," ujar Coach Efri ketika dimintai komentarnya mengenai penghentian sementara IBL.
Manajemen IBL memutuskan semula perhelatan IBL Seri-7 yang sedianya digelar 13-15 Maret 2020 di GOR Bima Sakti Malang, dibatalkan. Karena mempertimbangkan keselamatan semua stakeholder yang terlibat. Padahal ketika itu semua tim sudah tiba di Malang dan siap untuk bertanding. Juga belum ada surat imbauan dari Pemerintah maupun dari PP Perbasi. Barulah keesokan harinya PP Perbasi mengeluarkan edaran penghentian seluruh kompetisi basket di Tanah Air.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah belum memastikan kapan kompetisi ini akan dilanjutkan. "Saat ini kami terus memantau perkembangan yang adam baik dari sisi pemerintah, juga federasi. Sebagaimana yang telah dikeluarkan juga imbauan dari Perbasi maka pemberhentian sementara ini memang tepat dilakukan. IBL juga meminta kepada seluruh klub untuk melakukan pemeriksaan," kata dia.
Ia meminta pengertian klub dan penggemar basket demi kepentingan yang lebih besar, yakni keselamatan dan hidup orang dan keluarga terdekat. Ia yakin dengan bersama-sama, semua semua bisa melewati ini.