Ahad 15 Mar 2020 16:15 WIB

Novel Laris Boy Candra Diadaptasi ke Layar Lebar

Novel Boy Candra 'Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi' diangkat ke layar lebar.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Novel Boy Candra 'Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi' diangkat ke layar lebar (Foto: ilustrasi layar lebar)
Foto: Pixabay
Novel Boy Candra 'Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi' diangkat ke layar lebar (Foto: ilustrasi layar lebar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novel laris penulis Boy Candra, Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi, diadaptasi ke layar lebar dengan judul sama. Rumah produksi Ifi Sinema bekerja sama dengan Screenplay Films akan merilis film dalam waktu dekat.

Film melibatkan bintang utama Jefri Nichol dan Aurora Ribero, yang perdana beradu akting dalam satu layar. Sutradara Lasja F Susatyo menerjemahkan isi novel ke dalam bentuk audio visual dengan skenario garapan Upi dan Piu Syarief.

Baca Juga

Lasja mengatakan, film mengusung cinta, yang terus disukai sebagai tema universal. Menurut dia, kisah cinta selalu dekat dan populer di kalangan penonton, sebab memberikan perspektif berbeda tentang sebentuk rasa itu.

"Mengetahui siapa cinta sejati kita dan mempertahankan ikatan kasih itu sesuatu yang sangat berarti. Melalui karakternya, film ini memberi arti bahwa cinta adalah tanpa pamrih, cinta tidak egois," kata Lasja.

Film mengisahkan cinta segitiga antara Kevin (Jefri Nichol), Nara (Aurora Ribero), dan Juned (Axel Matthew). Kevin yang merupakan sahabat Nara sejak kecil, menyimpan rasa lebih namun tidak pernah berani menyatakannya.

Kevin justru sering menemani Nara melalui kegagalan percintaannya. Ketika Nara jatuh cinta kepada pemanjat tebing Juned, Kevin merasa harapannya pupus. Apakah Kevin dan Nara bisa bersatu, atau keduanya memilih jalan masing-masing?

Sang penulis novel, Boy Candra, berharap film yang mengadaptasi karyanya bisa tetap mewakili pembaca. Bukunya yang sudah 15 kali dicetak ulang sejak pertama terbit pada 2016 itu sengaja ditulis untuk mereka yang memendam perasaan.

Boy mengatakan, inspirasinya menulis berasal dari pengalaman pribadi dan pengamatan sekitar. Dia menyadari banyak orang yang jatuh hati namun tak berani menyatakan, menanggung semua perasaan itu sendiri.

"Ia seperti hujan yang jatuh ke bumi, hujan tahu akan hancur saat menyentuh bumi tapi ia tetap membiarkan dirinya jatuh," ungkap Boy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement