Ahad 15 Mar 2020 16:41 WIB

Kasus Corona Bertambah, Pelaksanaan UN Jateng Ditunda

Pemprov Jateng juga meliburkan kegiatan sekolah agar Corona tidak bertambah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo(Republika/Bowo Pribadi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo(Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jumlah pasien yang positif terinfeksi Covid-19 (virus Corona) di Jawa Tengah bertambah. Hingga Ahad (15/3) ini, tercatat sudah ditemukan empat kasus positif virus Corona di provinsi ini, dengan satu orang pasien di antaranya meninggal dunia.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan, setelah sebelumnya dua pasien dinyatakan positif terinfeksi virus Corona dan ditangani di RSUD dr Moewardi, Surakarta, kini ditemukan kembali dua kasus positif Corona di Jawa Tengah.

“Kedua pasien lagi yang dinyatakan positif Corona tersebut, masing- masing ditangani di RSUP dr Kariadi, Semarang serta RSUD Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah,” ungkapnya, saat menggelar konferensi pers, di Puri Gedeh, Semarang.

Kendati begitu, jelasnya, kepada masyarakat di Jawa Tengah, Ganjar meminta agar tidak panik. Namun tetap waspada dengan mengurangi risiko penularan virus Corona ini dengan melaksanakan SOP pencegahan yang sudah disosialisasikan Pemerintah.

Yakni dengan menjaga kesehatan melalui penerapan pola hidup sehat serta membiasakan untuk mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. “Saya juga menganjurkan untuk sementara agar tidak keluar rumah sepanjang tidak ada urusan penting,” tegasnya

“Selain itu, masyarakat juga terus saya imbau, untuk sementara, bisa menghindari berbagai aktivitas, seperti menghindari kerumunan- kerumunan orang, dalam meminimalkan potensi penularan.

Terkait dengan situasi penyebaran virus Corona di wilayah Provinsi Jawa Tengah ini, Forkopimda Provinsi Jawa Tengah sebelumnya juga telah memutuskan untuk meliburkan seluruh sekolah di Jawa Tengah, untuk waktu dua pekan.

Termasuk juga memutuskan melakukan penundaan ujian nasional (UN), setelah sebelumnya masih diperbolehkan. “Untuk aktivitas belajar di sekolah, tadi malam –Sabtu /14/3) sudah diputuskan untuk libur,” tambahnya,

Namun bagi siswa yang akan menghadapi UN tetap jalan. Tetapi karena adanya perkembangan virus Corona hari ini, maka Pemprov Jawa Tengah perlu menyampaikan pengumuman yang terbaru.

“Yakni dengan dikeluarkannya penundaan kegiatan akademik UN secara serentak di wilayah Jawa Tengah,” tandas gubernur, dalam keterangannya.

Penundaan ujian nasional tersebut –menurut orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini--  dilakukan untuk menjamin pelayanan peserta UN dalam memperoleh perlakuan dan layanan yang sama.

Soal kebijakan penundaan UN tersebut juga telah dikoordinasikan oleh Pemprov Jawa Tengah dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Mereka (pihak sekolah) sangat mendukung penuh dan siap memfasilitasi pelaksananny," kata gubernur.

Ganjar juga memerintahkan seluruh sekolah mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi untuk meliburkan proses belajar mengajar. Seluruh siswa dan mahasiswa dianjurkan belajar di rumah.

Surat edaran gubernur untuk ini, sudah sampaikan kepada seluruh sekolah dan juga kepada Bupati/ Wali Kota se- Jawa Tengah dan telah meminta seluruh kegiatan belajar mengajar diliburkan mulai besok (Senin,16/3) sampai 14 hari ke depan.

Kendati begitu, ia juga meminta kepada para guru untuk tetap memberikan pelajaran kepada siswa dengan cara memberikan tugas belajar di rumah. “Penugasan kreatif pada anak tetap harus diberikan agar para siswa tersebut tetap bisa belajar di rumah masing- masing,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement