Ahad 15 Mar 2020 18:41 WIB

Industri Makanan dan Minuman Khawatir Permintaan Menurun

Stok bahan baku industri makanan dan minuman aman sampai lebaran.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Warga memlih makanan dan minuman saat berbelanja di Pasar Swalayan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/7/2019).(Antara/Raisan Al Farisi)
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warga memlih makanan dan minuman saat berbelanja di Pasar Swalayan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/7/2019).(Antara/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah resmi merilis kebijakan stimulus fiskal bagi 19 industri manufaktur di Indonesia yang terdampak pelemahan ekonomi akibat wabah virus corona baru. Salah satu tujuan stimulus ini diberikan yaitu agar industri manufaktur mendapat kemudahan memeroleh bahan baku impor supaya bisa melakukan produksi. 

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menilai, kebijakan tersebut bagus demi mendorong industri. "Tujuannya supaya (industri) tetap jalan sebagai pendorong ekonomi," ujar Ketua Gapmmi Adhi S Lukman saat dihubungi Republika.co.id pada Ahad (15/3).

Ia pun memastikan, stok bahan baku industri makanan dan minuman aman sampai lebaran. Hanya saja, industri khawatir bila nantinya permintaan berkurang. 

Meski begitu, kata dia, saat ini belum terasa ada penurunan permintaan. "Mungkin makanan masih dibutuhkan dalam situasi demikian ini," ujar Adhi.