REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Wakaf Alquran (BWA) meresmikan wakaf air bersih di Dusun Sukoharjo, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Peresmian ini dilakukan sekaligus dalam rangka memperingati momen Hari Air Se-dunia.
Peresmian wakaf sarana air bersih ini menandai selesainya perjuangan puluhan tahun Dusun Sukoharjo memperoleh air bersih. Terlebih, ketika musim kemarau, masyarakat harus menempuh jalan terjal dan licin demi mendapat air bersih.
Sebab, mereka harus meminta air ke Dusun Dumpuh yang berjarak 500 meter. Kondisi ini diperberat dengan keharusan mereka menenteng jerigen kapasitas 20-30 liter, yang dalam satu hari saja mereka harus bolak-balik 3-4 kali.
Selain itu, ketika musim hujan, air yang terkumpul di bak penampungan sering keruh dan tidak layak konsumsi. Sehingga, mereka harus tetap ke Dusun Dumpuh untuk mengambil air minum, dan memakai air sungai untuk keperluan lain.
Warga bukan tidak pernah berusaha, sejak puluhan tahun lalu mereka mencoba menggali sumur-sumur bor dengan kedalaman sektiar 9 meter. Walau di pinggir sungai, ternyata debit air yang diperoleh sangat kecil, 0,1 liter per detik.
Kesulitan itu membuat BWA tergerak membebaskan beban warga Dusun Sukoharjo untuk mendapat air bersih. Melalui Water Action for People, BWA berkomitmen menuntaskan persoalan air bersih di seluruh pelosok Indonesia.
Usai serangkaian survei menentukan titik pengeboran, 11 November 2019 BWA mulai melakukan pembuatan sumur bor. Dikerjakan dengan kedalaman tidak tanggung-tanggug, 100 meter, sumur bor dapat diselesaikan 15 hari.
Ketua Paguyuban Air Argodadi, Wagino mengatakan, pengeboran turut mendapat dukungan warga setempat. Sekitar 40 warga berkumpul di lokasi, berzikir dan membaca Alquran bersama, dan membentuk kelompok kecil menjaga lokasi sumur.
Kebahagiaan tercurah sempurna ketika proses pumping-test yang memakan waktu hampir delapan jam mampu mengalirkan air dengan debit 1,25 liter per detik. Wagino turut bersyukur air kini sudah mengalir sangat lancar.
"Alhamdulillah, kami sangat bahagia dengan adanya air ini karena sudah bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat kemarau," kata Wagino, Ahad (15/3).
Kegembiraan itu dirasakan pula seluruh warga Dusun Argodadi yang mengerumuni lokasi pengeboran air bersih. Bahkan, anak-anak dan ibu-ibu tampak dengan gembira langsung memanfaatkan air untuk keperluan sehari-hari mereka.
CEO BWA, Heru Binawan, justru mengucapkan terima kasih kepada warga Dusun Sukoharjo. Sebab, ia menilai, tanpa bantuan masyarakat itu sendiri BWA malah tidak bisa menunaikan amanah yang sangat besar dan telah dititipkan wakif.
Dia menerangkan, ini merupakan proyek wakaf sarana air bersih yang ke-31 dilaksanakan BWA. Dilaksanakan di seluruh Indonesia, ini merupakan yang pertama kali dilakukan di DIY, dan akan dilakukan satu lagi di Bantul.
"Banyaknya program-program BWA bukan karena BWA hebat, bukan karena orang-orang BWA hebat, tapi karena Allah SWT memudahkan," ujar Heru.