REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - - Pemkot Cirebon meliburkan seluruh sekolah yang ada di wilayah mereka. Hal itu sebagai langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Keputusan itu disampaikan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, usai melakukan rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Cirebon, Ahad (8/3). Rapat digelar di rumah dinas wali kota Cirebon.
‘’Keputusan itu merujuk pada keputusan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Barat,’’ ujar Azis.
Libur sekolah itu dilakukan selama dua pekan terhitung mulai Senin (16/3). Orang tua siswa pun diminta untuk membimbing anak-anak mereka belajar di rumah. Dinas terkait juga diminta untuk membuat aturan lebih lanjut mengenai keputusan tersebut.
Selain meliburkan anak sekolah, keputusan lain yang ditetapkan Pemkot Cirebon adalah meliburkan sementara kegiatan Car Free Day (CFD). Tak hanya itu, semua kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah yang besar juga dimundurkan waktunya.
‘’Sekali lagi, itu semua langkah preventif untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona,’’ tegas Azis.
Meski demikian, Azis meminta warganya untuk tetap tenang. Pasalnya, Pemkot Cirebon bersama dengan Forkopimda telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi penyebaran Corona. Upaya itu juga termasuk mengawasi jalannya perekonomian di Kota Cirebon.
Tak hanya itu, Pemkot Cirebon juga telah membentuk Pusat Layanan Informasi dan Koordinasi Covid 19 yang langsung di bawah pimpinan Wali Kota Cirebon. Layanan itu bahkan ada hingga tingkat kelurahan dan bertugas untuk menyusun rencana pencegahan penyebaran Corona di masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Irawan Wahyono, menjelaskan, mereka akan melakuka rapat kembali dengan jajaran teknis Dinas Pendidikan Kota Cirebon, kantor cabang Dinas Wilayah 10 Dinas Pendidikan Pemprov Jabar dan Kemenag Kota Cirebon.
‘’Rapat akan merumuskan model dan modul untuk siswa belajar di rumah,’’ kata Irawan.
Irawan mengatakan, siswa tetap masuk ke sekolah pada Senin (16/3) untuk diberikan penjelasan lebih lanjut mengenai model dan modul pembelajaran di rumah. Penjelasan juga akan diberikan kepada orang tua siswa.
‘’Siswa akan kembali masuk sekolah dua pekan kemudian,’’ tandas Irawan.