REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Salah satu pekerjaan rumah (PR) umat Islam yang sampai hari ini belum tergarap, adalah dunia usaha. Terbukti, yang menguasi keuangan dan perekonomian Indonesia adalah orang-orang non-Muslim.
Demikian ungkap ustadz Abdurrahman SE, pembina Hidayatullah Jawa Timur, dalam acara Musyawarah Wilayah (Musywil) VII Pemuda Hidayatullah, Malang, Sabtu (14/3). Musywil tersebut digelar 13-15 Maret 2020.
"Di lain pihak, kaum Muslimin hidup miskin. Susah. Termarginalkan di negeri sendiri," tambahnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Hal ini, kata dia, menyebabkan kaum Muslimin tidak memiliki daya tawar. Tidak bisa menentukan arah kebijakan. “Dan keadaan inilah yang terus membuat kaum Muslimin terperosok,” ujarnya.