Senin 16 Mar 2020 06:58 WIB

Wabah Corona, PM Kanada Belum Pertimbangkan Tutup Perbatasan

PM Kanada belum akan menutup perbatasan untuk memerangi virus corona

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
PM Kanada Justin Trudeau belum akan menutup perbatasan untuk memerangi virus corona. Ilustrasi.
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
PM Kanada Justin Trudeau belum akan menutup perbatasan untuk memerangi virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan belum mempertimbangkan penutupan perbatasan untuk memerangi virus corona, Ahad (15/3). Keputusan tersebut akan memiliki dampak besar bagi kondisi ekonomi Kanada.

"Kami tidak sedang mempertimbangkan itu," ujar Trudeau mengatakan kepada CTV ketika ditanya tentang kemungkinan menutup perbatasan dengan Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

Menutup perbatasan dapat memiliki dampak ekonomi besar mengingat Kanada mengirim 75 persen ekspor barangnya ke AS. Keputusan penutupan sangat perlu kehati-hatian, meski beberapa pihak telah mendorong untuk melakukannya.

Perdana Menteri Quebec Francois Legault memerintahkan penutupan sementara bisnis di mana orang berkumpul. Sementara restoran dapat tetap buka, tetapi hanya dengan setengah kapasitas. Dia juga meminta Trudeau untuk menutup Kanada.

Kanada melaporkan saat ini 313 orang telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan satu orang telah meninggal. Ontario, provinsi terpadat, menghadapi peningkatan harian terbesar sejauh ini dari 38 kasus baru yang sekarang berjumlah 142.

Kepala petugas kesehatan masyarakat Kanada Theresa Tam menyerukan tindakan keras seperti menghindari pertemuan publik besar-besaran untuk memerangi penyebaran virus. "Dengan kasus yang meningkat dengan cepat di Kanada, jendela kami untuk meratakan kurva epidemi semakin menyempit," ujarnya.

Tam mengatakan bukan saatnya untuk mengumumkan darurat kesehatan masyarakat nasional, mencatat sebagian besar kasus melibatkan orang-orang yang telah berada di luar negeri. "Situasi itu bisa berubah sangat cepat," katanya.

Pemerintah akan segera mengumumkan paket stimulus besar untuk membantu warga yang terkena dampak dari penyebaran virus corona. Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland menjelaskan Ottawa sepenuhnya memahami keseriusan situasi yang sedang dihadapi. "Kami benar-benar berkomitmen untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan ekonomi kami dapat mengatasi badai," kata Freeland.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement