REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Jawa Timur menghentikan kuliah dengan cara tatap muka di ruang kelas. Langkah itu diambil sebagai antisipasi penyebaran virus corona di kampus itu.
"Penghentian kuliah tatap muka di ruang kelas mulai hari ini, hingga 29 Maret 2020," kata Rektor IAIN Madura Muhammad Kosim, Senin pagi (16/3).
Ia mengatakan kegiatan perkuliahan secara tatap muka diubah menjadi dalam jaringan (daring). Penghentian kuliah tatap muka itu, kata dia, salah satu di antara empat poin surat edaran rektor IAIN Madura terkait dengan kewaspadaan terhadap bahaya penyebaran Covid-19.
Kebijakan lainnya, menunda kegiatan akademik dan nonakademik yang melibatkan massa. Rektorat, dekanat, pascasarjana, lembaga, pusat, dan UPT, kata dia, diminta memantau kebersihan lingkungannya secara berkala dan menyediakan fasilitas pencegahan penyebaran Covid-19, seperti antiseptik dan sabun cuci di tempat umum.
Pihak akademik juga meminta seluruh warga kampus meningkatkan pola hidup sehat dan bersih, bersikap tenang, saling mengingatkan, tidak menyebarkan berita bohong, meningkatkan ibadah, serta memperbanyak istighfar dan doa.
"Dan kebijakan kampus ini kami berlakukan mengacu kepada pernyataan Presiden RI di Istana Bogor dan Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Protokol Penanganan Covid-19," kata Kosim.