Senin 16 Mar 2020 07:57 WIB

Argentina Tutup Perbatasan demi Perangi Penyebaran Corona

Presiden Argentina Alberto Fernandez menyatakan Argentina menutup perbatasan

Rep: Lintar Satria/Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
 Presiden Argentina Alberto Fernandez menyatakan Argentina menutup perbatasan. Ilustrasi.
Foto: Juan Ignacio/EPA
Presiden Argentina Alberto Fernandez menyatakan Argentina menutup perbatasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Demi memerangi penyebaran virus corona, Argentina akan menutup perbatasan bagi pengunjung atau bukan warga Argentina selama 15 hari. Pernyataan itu disampaikan Presiden Argentina Alberto Fernandez.

Pada Senin (16/3) Fernandez mengatakan proses belajar-mengajar di sekolah negeri dan swasta juga akan dihentikan sementara sampai 31 Maret. Taman-taman nasional juga akan ditutup.

Baca Juga

Kemarin Argentina merilis dekrit yang melarang masuk orang yang bukan warga mereka yang telah berkunjung ke negara terdampak Covid-19 selama 14 hari terakhir. Larangan ini berlaku selama 30 hari. 

Negara itu juga berhenti mengeluarkan visa untuk wisatawan beberapa negara sementara waktu. Negara-negara itu adalah Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jepang, Iran, Inggris, dan banyak negara Eropa lainnya.

Pemerintah Argentina mengatakan negara itu memiliki 56 kasus Covid 19. Naik dari 45 kasus pada Sabtu (14/3) lalu. 

Kebalikan dari Argentina, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan belum mempertimbangkan penutupan perbatasan untuk memerangi virus corona, Ahad (15/3). Menurutnya keputusan tersebut akan memiliki dampak besar bagi kondisi ekonomi Kanada.

"Kami tidak sedaang mempertimbangkan itu," ujar Trudeau mengatakan kepada CTV ketika ditanya tentang kemungkinan menutup perbatasan dengan Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Menutup perbatasan dapat memiliki dampak ekonomi besar, mengingat Kanada mengirim 75 persen ekspor barangnya ke AS. Keputusan penutupan sangat perlu kehati-hatian, meski beberapa pihak telah mendorong untuk melakukannya.

Perdana Menteri Quebec Francois Legault memerintahkan penutupan sementara bisnis di mana orang berkumpul. Sementara restoran dapat tetap buka, tetapi hanya dengan setengah kapasitas. Dia juga meminta Trudeau untuk menutup Kanada.

Kanada melaporkan saat ini 313 telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan satu orang telah meninggal. Ontario, provinsi terpadat, menghadapi peningkatan harian terbesar sejauh ini dari 38 kasus baru yang sekarang berjumlah 142.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement