REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengaku bermain kurang sabar atau terburu-buru saat dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada partai final All England 2020. Kevin/Marcus takluk 18-21, 21-12 dan 19-21 dari Endo/Watanabe di Birmingham Arena, Senin (16/3) dini hari WIB.
Pasangan berjuluk Minions ini sebenarnya berpeluang membawa pulang gelar juara, sekaligus memutus lima kekalahan beruntun dari pasangan asal Jepang tersebut. Namun sayang saat memimpin 19-18 di gim ketiga, Minions malah terpancing ingin menyelesaikan laga secepat mungkin. Nahas, justru keduanya kehilangan tiga angka beruntun dan kalah 19-21.
Lewat akun Twitter @kemenpora_ri, Kemenpora tetap memberi selamat kepada ganda putra Indonesia yang memiliki julukan Minions tersebut. ''Selamat kepada pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, yang berhasil menjadi runner up All England Open 2020 setelah berjuang hingga rubber game melawan ganda putra asal Jepang, Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo,'' cuitnya ''Tetap semangat, Minions!''
Sementara, Kevin menuturkan salah satu penyebab kekalahannya. “Waktu kami unggul 19-18 memang sedikit buru-buru ya. Pengen menyerang duluan malah mati sendiri,” ujar Kevin Sanjaya Sukamuljo, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (16/3).
Meski tak berhasil menduduki podium juara, pencapaian Kevin/Marcus kali ini jauh lebih baik dari hasil tahun lalu. Pada All England Open 2019, Kevin/Marcus terhenti di babak pertama.
“Hasil tahun ini kami syukuri saja. Main juga sudah baik, cuma di partai final lawannya memang bagus. Mereka lagi bagus juga, belum pernah kalah satu game pun. Lagi rapat juga mereka. Di akhir-akhir mereka melakukan spekulasi yang cukup nekat juga,” kata Marcus merujuk permainan bertahan Endo/Watanabe yang tiba-tiba berubah menjadi menyerang saat skor genting.
“Hari ini kami sudah coba yang terbaik, mungkin sedikit kurang hoki juga. Karena di akhir game kami sudah sempat leading. Hari ini mereka bermain dengan sangat konsisten dan nggak banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Kevin.