Senin 16 Mar 2020 09:05 WIB

Paris Lakukan Pemilihan Wali Kota di Tengah Pandemi Corona

Paris tetap melakukan pemilihan wali kota di tengah pembatasan aktivitas.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Paris tetap melakukan pemilihan wali kota di tengah pembatasan aktivitas. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Paris tetap melakukan pemilihan wali kota di tengah pembatasan aktivitas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris tetap melakukan pemilihan wali kota di tengah pembatasan aktivitas untuk menahan penyebaran virus corona, Ahad (15/3). Keputusan ini banyak ditentang karena pembatasan ketat telah diberlakukan.

Banyak warga Paris yang menyatakan kegelisahannya setelah Perdana Menteri Edouard Philippe mengumumkan bahwa pemungutan suara akan dilanjutkan. Dia menyatakan semua kafe, bar, bioskop, dan toko-toko yang tidak penting akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga

Dalam persaingan mendapatkan Balai Kota Paris, sebuah penghitungan cepat menunjukkan kandidat yang didukung Presiden Emmanuel Macron, yakni mantan menteri kesehatan Agnes Buzyn, berada di urutan ketiga. Dia berada di belakang wali kota petahana Anne Hidalgo dan seorang penantang konservatif.

Bahkan, setelah Macron mendorong putaran pertama, dia menekankan bahwa sangat penting demokrasi tetap berjalan. Beberapa lawan mempertanyakan bagaimana putaran kedua dapat diadakan dalam sepekan mendatang karena jumlah kematian dan infeksi virus corona meningkat lebih tinggi.

"Saya menemukan posisi pemerintah munafik. Menjaga pemilihan lokal tetap berjalan merupakan omong kosong," kata Laurence Koch yang bekerja di sebuah perusahaan konsultan perencanaan kota.

Di tempat pemungutan suara di seluruh negeri, orang-orang tampak berhati-hati. Mereka berusaha dengan susah payah menjaga jarak yang aman satu sama lain. Seorang pemilih, Pascale, mengenakan masker dan sarung tangan setelah pemungutan suara di distrik ketujuh Paris.

"Saya punya banyak teman dan keluarga yang tidak akan pergi, bahkan jika mereka biasanya menjalankan tugas kewarganegaraan mereka," kata pria berusia 59 tahun itu.

Petugas pemungutan suara mengenakan sarung tangan lateks. Mereka menawarkan disinfektan dan menandai jalur dengan panah di lantai yang menunjukkan orang harus berdiri sambil menunggu giliran. Beberapa pemilih mengenakan sarung tangan dan membawa pena pribadi untuk menandatangani suara.

"Saya akan memilih dan terus menjalani hidup saya, apa pun yang terjadi. Saya tidak takut dengan virus itu," kata seorang pemilih lain berusia 60 tahun ketika memasuki sebuah tempat pemungutan suara di distrik ke-16 Paris.

Kurang dari 40 persen pemilih terdaftar telah memberikan suara pada pukul 16.00 waktu setempat. Kondisi ini mengonfirmasi kekhawatiran bahwa abstain dapat melampaui jumlah pemilih terendah pada 1971.

Meski warga enggan keluar memberikan suara untuk pemilihan wali kota, nyatanya banyak yang memanfaatkan situasi ini untuk melakukan liburan. Di taman-taman Museum Louvre dan di sepanjang tepi Sungai Seine, ratusan orang berjalan, piknik, dan menghabiskan waktu di bawah sinar matahari musim semi.

Pelabuhan tua Marseille dipenuhi oleh orang-orang yang menikmati suhu yang hangat. Mereka mengabaikan anjuran untuk tetap berada di dalam rumah agar menghindari kontak dengan orang lain.

"Kami khawatir seperti semua orang, tetapi cerah. Kami tidak dekat dengan orang-orang dan kami tidak menyentuh mereka," kata penulis Marc Roger.

Otoritas Kesehatan Masyarakat melaporkan bahwa virus tersebut sekarang telah membunuh 127 orang di Prancis, naik lebih dari sepertiga pada hari sebelumnya. Sementara itu, jumlah laporan infeksi lebih dari 5.423 kasus.

Macron mengatakan, pemerintahnya telah dipaksa memperketat langkah yang diambil untuk virus corona karena warga sangat lemah dalam menangani diri sendiri. Pemimpin sayap kanan Marinir Le Pen menyerukan untuk memerintahkan penutupan secara nasional, mirip dengan yang diberlakukan di Spanyol dan Italia, serta dikendalikan oleh pasukan keamanan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement