Senin 16 Mar 2020 09:07 WIB

Luhut Instruksikan Kebersihan Moda Transportasi Diutamakan

Instruksi ini tidak hanya dilakukan di Jabodetabek namun juga di daerah.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Petugas kebersihan membersihkan pegangan tangan (hand grip) gerbong Light Rail Transit (LRT). ilustrasi (Antara/Nova Wahyudi)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Petugas kebersihan membersihkan pegangan tangan (hand grip) gerbong Light Rail Transit (LRT). ilustrasi (Antara/Nova Wahyudi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan sudah memberikan bebrapa intruksi pencegahan virus korona atau Covid-19 pada moda transportasi publik. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan Luhut sudah mengintruksikan hal tersebut kepada Ditjen Perhubyngan Laut, Ditjen Perhubungan Udara, Ditjen Perhubungan Darat, dan Ditjen Perkeretaapian.

“Semua diminta mengutamakan kebersihan semua moda transportasi publik antara lain dengan penyemprotan disinfektan tiga kali sehari,” kata Adita dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (16/1).

Baca Juga

Dia menjelaskan, upaya tersebut diminta tidak hanya dilakukan di Jabodetabek namun juga di daerah. Dita menmabhakan, Luhut juga meminta sosialisasi publik atau pengumuman di titik-titik utama transportasi publik tentang gejala viru korona.

“Begitu juga dengan imbauan untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan, serta imbauan untuk menghindari perjalanan bagi yang merasa sakit,” tutur Adita.

Selain itu, Adita mengatakan Luhut juga mengarahkan agar Kemenhub dapat memastikan arus transportasi logistik tetap lancar. Terutama untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjamin.

Saat ini, Presiden Joko Widodo sudah menunjuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Perhubungan ad interim atau sementara. Penunjukan tersebut untuk menggantikan Budi Karya Sumadi yang saat ini masih dirawat karena positif Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement