Senin 16 Mar 2020 10:40 WIB

MRT Jakarta Imbau Publik Pahami Pembatasan demi Cegah Corona

Kebijakan pembatasan MRT Jakarta berlaku mulai hari ini.

Petugas membersihkan salah satu bagian kereta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (4/3/2020).(Antara/Rivan Awal Lingga)
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas membersihkan salah satu bagian kereta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (4/3/2020).(Antara/Rivan Awal Lingga)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta mengimbau kepada publik untuk memahami tujuan kebijakan pembatasan kereta MRT sebagai upaya pencegahan wabah virus corona agar tidak menyebar lebih luas. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi jumlah penumpang transportasi umum yang akan masuk ruang tunggu untuk menurunkan potensi penyebaran Covid-19 di ruang publik mulai hari ini, Senin (16/3).

"Tujuan dari kebijakan ini sebetulnya perlu dipahami juga oleh masyarakat bahwa penularan di dalam stasiun dan kereta MRT Jakarta yang tertutup, menggunakan pendingin udara, dan berada di bawah tanah memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan penularan di area terbuka yang memiliki sirkulasi udara dengan suhu cuaca 27 derajat Celsius ke atas," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin saat dihubungi Antara, di Jakarta, Senin (16/3).

Baca Juga

Dia mengatakan bahwa pada intinya, di dalam kereta MRT ini pihakya perlu berhati-hati. Hal itu perlu dipahami oleh penumpang juga. "Jadi, kebijakan ini sudah kami koordinasikan dan ini baru hari pertama. Dimulai pada pagi hari ini di mana operasionalnya pada pukul 06.00 WIB, kemudian headway 20 menit, lalu pembatasan penumpang di dalam stasiun dan kereta," kata Kamaluddin.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa nanti di stasiun MRT akan ada pembatasan jumlah orang masuk stasiun. Di halte TransJakarta juga akan dilakukan pembatasan untuk mengurangi potensi interaksi dekat, yang ada potensi penularan.

Anies mencontohkan gerbong MRT tadinya berkapasitas 300 orang, tetapi nantinya hanya diisi 60 orang penumpang. Selain pembatasan jumlah penumpang, Anies memastikan cairan pembersih tangan akan disiapkan di setiap tempat layanan transportasi umum berada.

Pembatasan- pembatasan yang dilakukan oleh Pemprov DKI ditujukan agar berkurangnya interaksi di ruang publik sebagai upaya mengurangi potensi penyebaran Covid-19. Anies berharap agar pembatasan-pembatasan itu dijalankan secara serius oleh warga Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement