Senin 16 Mar 2020 11:16 WIB

Menteri Sosial Juliari akan Jalani Tes Covid-19 di RSPAD

Sebelumnya Menteri Perhubungan dinyatakan positif Covid-19.

Menteri Sosial Juliari P. Batubara memberikan paparan saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Selasa (25/2).(Republika/Putra M. Akbar)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Sosial Juliari P. Batubara memberikan paparan saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Selasa (25/2).(Republika/Putra M. Akbar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara akan menjalani tes Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (16/3). Tes tersebut untuk memastikan kondisi Mensos setelah sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif Covid-19 seperti diumumkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Sabtu (14/3) malam.

"Tapi jamnya masih menunggu," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras saat dihubungi di Jakarta, Senin (16/3).

Baca Juga

Budi Karya diidentifikasi sebagai pasien 76 yang positif Covid-19 di Indonesia. Saat ini ia menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto. Pratikno mengatakan saat ini, kondisi Budi Karya sudah membaik.

Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menjalani pemeriksaan kesehatan setelah Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Terakhir kali Budi Karya terlihat menghadiri rapat di Istana Kepresidenan Jakarta adalah pada Rabu, 11 Maret 2020.

Hingga Minggu (15/3) siang juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 117 orang.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan Sabtu (14/3), yang terdata 96 orang positif Covid-19 di Indonesia dengan korban meninggal 5 orang dan jumlah yang sudah sembuh 8 orang. Mereka tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak.

Terkait kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat Indonesia bekerja, belajar, dan beribadah di rumah karena masifnya penyebaran penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus corona jenis baru (Covid-19).

"Dengan kondisi ini saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong. Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 ini tertangani dengan maksimal," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Ahad (15/3).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement