Senin 16 Mar 2020 11:41 WIB

Cegah Corona, Sukabumi Terapkan Sekolah Belajar di Rumah

Orang tua diharap tak bawa anak berwisata untuk cegah corona.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Cegah Corona, Sukabumi Terapkan Sekolah Belajar di Rumah. Foto Ilustrasi: Murid memberikan salam kepada guru dengan membungkuk dan melipat tangan sebelum memasuki kelas di SDK Santa Maria, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/3). Untuk mengantisipasi dan mencegah virus Corona (COVID-19) di sekolah itu, selain menerapkan rajin mencuci tangan juga mengganti sementara salam jabat tangan dengan cara membungkukkan badan guna meminimalisir sentuhan.(Budi Candra Setya/Antara )
Foto: Budi Candra Setya/Antara
Cegah Corona, Sukabumi Terapkan Sekolah Belajar di Rumah. Foto Ilustrasi: Murid memberikan salam kepada guru dengan membungkuk dan melipat tangan sebelum memasuki kelas di SDK Santa Maria, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/3). Untuk mengantisipasi dan mencegah virus Corona (COVID-19) di sekolah itu, selain menerapkan rajin mencuci tangan juga mengganti sementara salam jabat tangan dengan cara membungkukkan badan guna meminimalisir sentuhan.(Budi Candra Setya/Antara )

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sekolah di Kota Sukabumi menerapkan kegiatan belajar mengajar di rumah. Kebijakan ini diterapkan dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona.

Kebijakan untuk mengalihkan proses kegiatan belajar mengajar dari sekolah ke rumah mulai 16 Maret hingga 28 Maret 2020. Keputusan tersebut sesuai hasil rapat koordinasi yang dipimpin Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada Ahad (16/3) malam.

Baca Juga

Rakor tersebut dihadiri pula Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada serta pejabat Pemkot Sukabumi lainnya. ''Hasil rapat koordinasi yang dipimpin Wali Kota Sukabumi pada 15 Maret 2020, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dialihkan di rumah mulai 16 Maret sampai 28 Maret 2020,'' ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu, Senin (16/3).

Ketentuan ini dituangkan dalam surat pemberitahuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 421/244/Set-Disdik/III/2020 tentang Kegiatan Belajar Mengajar di Satuan Pendidikan Formal dan Non Formal. Dalam surat ini juga disampaikan guru diwajibkan memberikan tugas belajar di rumah sesuai dengan mata pelajaran dan pencapaian pembelajarannya.

Selanjutnya satuan pendidikan diwajibkan melaporkan hasil belajar di rumah sesuai dengan program yang diberikan gurunya. Pemerintah juga kata Nicke, mengimbau orangtua agar tidak membawa anaknya berwisata atau keluar rumah, sehingga tidak menganggu proses belajar di rumah.

Nicke mengatakan, ketika ada hal-hal yang dicurigai kaitan dengan virus Corona segera hubungi call center yang disiapkan dalam surat edaran Pemkot Sukabumi. Di sisi lain guru tetap melakukan proses pembelajaran dan memantau belajar anak didik di sekolah dalam artian guru tetap berada di sekolah.

Terbitnya kebijakan ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona pada Satuan Pendidikan. Selain itu surat edaran Kementerian Agama, Surat edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 400/26/Hukham, Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinso Jawa Barat Nomor 443/3302-Set-Disdik dan Surat Edaran Badan Standar Nasional Pendidikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement