Senin 16 Mar 2020 12:25 WIB

AHY Gantikan SBY, Pengamat: Buah Jatuh tak Jauh dari Pohon

Secara alamiah sikap tegas SBY dalam memimpin Partai Demokrat akan melekat pada AHY.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato kemenangannya saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Ahad (15/3/2020).(Antara/M Risyal Hidayat)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato kemenangannya saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Ahad (15/3/2020).(Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum Partai Demokrat. Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai secara alamiah sikap tegas SBY dalam memimpin Partai Demokrat akan melekat pada AHY.

Apalagi, keduanya sama-sama berlatar belakang militer. "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Itu pepatah pas untuk menggambarkan sosok AHY yang akan menduplikasi kepemimpinan SBY," kata Adi kepada Republika.co.id, Senin (16/3).

Baca Juga

Ia memandang melekatnya bayang-bayang SBY bukanlah menjadi tantangan bagi AHY. Menurutnya, sosok SBY merupakan letak kekuatan Demokrat.

"Yang perlu dilakukan AHY adalah menginternalisasi nilai-nilai SBY secara umum," ujarnya.

Selain itu, Adi menilai AHY punya bekal memimpin Partai Demokrat lima tahun ke depan. Secara politik organisatoris, AHY punya pengalaman pernah sebagai calon gubernur DKI Jakarta, komandan kogasma, hingga wakil ketua umum Partai Demorkat.

"Sementara secara personal AHY cukup populer dan rajin turun ke daerah," ujarnya. 

Kemudian, menurutnya, kesuksesan AHY menahkodai Demokrat akan dilihat dari pilkada serentak 2020. Kepemimpinan AHY dinilai berhasil apabila bisa meningkatkan kemenangan kepala daerah di pilkada 2020.

"Ini ukuran paling dekat apakah AHY akan bisa memimpin Demokrat ke depan atau tidak," tuturnya.

Selain itu, hal lain yang juga menarik untuk disoroti adalah posisi sekjen Demokrat. Menurutnya untuk mengimbangi AHY, maka sekjen Partai Demokrat nantinya harus kader yang loyalitas dan totalitasnya luar biasa untuk Demokrat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement