Senin 16 Mar 2020 12:31 WIB

Seribu Ternak Babi Mati karena Virus

Ribuan ekor ternak babi mati karena terserang virus African Swine Fever

Tempat usaha peternakan babi
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Tempat usaha peternakan babi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  - Ribuan ekor ternak babi milik masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mati karena terserang virus African Swine Fever (ASF) yang diduga masuk dari Timor Leste.

"Sampai hari ini sudah ada sekitar 1.000 ekor ternak babi yang mati. Angka ini tidak termasuk yang belum dilaporkan atau tidak dilaporkan oleh masyarakat, terutama yang ada di pedalaman," kata Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Egusem Piether Tahun, Senin, (16/3).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan serangan virus babi Afrika terhadap ternak babi di Pulau Timor yang meliputi Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.

Bupati mengatakan pemerintah hanya bisa memberikan pemahaman kepada warga untuk menjaga lalulintas ternak antarwilayah guna mencegah penyeberan virus tersebut.

"Virus ini belum ada vaksinnya sehingga hal utama adalah lalulintas ternak babi antarwilayah harus dicegah. Peredaran daging babi dari satu wilayah ke wilayah lain juga harus dicegah," katanya.

Upaya lain adalah semua tempat pemotongan daging babi harus diperiksa, untuk memastikan bahwa babi yang dipotong benar-benar sehat dan bukan babi yang sudah tertular virus.

Dia menambahkan jika dihitung secara ekonomis, maka kematian ternak babi di wilayah itu telah menimbulkan kerugian lebih dari Rp3 miliar. Angka ini dihitung berdasarkan harga satu ekor ternak babi di daerah itu yang berkisar antara Rp3-5 juta per ekor.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement