Senin 16 Mar 2020 13:44 WIB

Komisi IX DPR Minta Pintu Masuk dari Luar Negeri Ditutup

Pemerintah diminta melakukan tracing kasus dalam negeri hingga tuntas.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah segera menghentikan perjalanan masuk orang dari luar negeri.
Foto: dok. Media Kurniasih Mufidayati
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah segera menghentikan perjalanan masuk orang dari luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah segera menghentikan perjalanan masuk orang dari luar negeri baik bandara maupun pelabuhan manapun, untuk mempermudah penanganan kasus virus corona atau Covid-19 di dalam negeri. Kemudian dilakukan tracing kasus dalam negeri hingga tuntas terkait interaksi pasien positif ke para carrier.

"Jangan sampai di saat kita kerepotan menangani kasus-kasus yang terus bertambah, tetapi pintu masuk dari luar negeri terbuka lebar," tegas Mufida, dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Senin (16/3).

Baca Juga

Mufidayati menambahkan, pemerintah juga harus mempercepat kemampuan uji laboratorium terhadap para Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Juga perlu jalin kerja sama dengan Laboratorium Kesehatan milik Pemerintah Daerah dan perguruan tinggi yang sudah memiliki standard dan sesuai SOP Balitbangkes pusat.

Dengan demikian, kata Mufidayati, bisa dilakukan percepatan penyampaian hasil laboratorium ke Tim Ahli Klinis yg didukung penyediaan sarana transportasi medium. Ia juga meminta pemerintah mengaktifkan semua balai kesehatan sebagaimana dibahas dalam rapat terakhir dengan Komisi IX DPR RI.

"Pastikan juga ketersediaan reagen dan obat pendukung lainnya, alat kesehatan (APD, ventilator, ruang isolasi dan ruang perawatan pasien Covid-19) yang memadai," terangnya.

Tak kalah penting, lanjut Mufidayati, adalah perlindungan kepada para tenaga kesehatan yang menangani langsung maupun tidak langsung kasus Covid-19. Menurutnya, mereka inilah para pahlawan di tengah krisis seperti ini. Maka jangan sampai keselamatan mereka terabaikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement