Senin 16 Mar 2020 14:30 WIB

MUI Seru Umat Patuhi Kebijakan Belajar dan Bekerja di Rumah

MUI mengingatkan umat Islam menggunakan waktu di rumah sebaik-baiknya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
MUI Seru Umat Patuhi Kebijakan Belajar dan Bekerja di Rumah. Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi.
Foto: Republika/Prayogi
MUI Seru Umat Patuhi Kebijakan Belajar dan Bekerja di Rumah. Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyeru umat Islam agar patuh pada kebijakan pemerintah yang menginstruksikan pelajar dan karyawan belajar dan bekerja di rumah. MUI mengingatkan umat Islam untuk menggunakan waktu belajar dan bekerja di rumah dengan sebaik-baiknya.

Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, bagi umat Islam, kematian kapan saja bisa menjemput seseorang dalam keadaan sakit maupun sehat. Namun, instruksi belajar dan bekerja di rumah bagi pelajar dan karyawan merupakan keputusan bijak dari pemerintah.

Baca Juga

"MUI mengimbau kita menjaga amanah sebaik-baiknya. Tidak pergi ke sekolah bukan berarti jalan-jalan ke mal dan ke tempat rekreasi karena akan menimbulkan masalah baru. Bisa saja terpapar penyakit di sana," kata KH Muhyiddin kepada Republika.co.id, Senin (16/3).

Ia menyarankan, sebaiknya yang mendapatkan dispensasi belajar dan bekerja harus memaksimalkan waktunya di rumah seperti halnya belajar dan bekerja. Umat jangan menyalahgunakan waktu yang diberikan untuk kepentingan sesaat dan memenuhi hawa nafsu.

MUI mengingatkan, wabah Covid-19 yang menyebar di Indonesia sebaiknya dijadikan sebagai momentum mengoreksi diri. Sebab, menurut ajaran Islam, dalam setiap musibah pasti ada hikmahnya.

"Ada hikmah di balik setiap musibah, baik sifatnya yang individu atau personal atau musibah yang sifatnya kolektif yang meluas ke publik. Saya melihatnya ini coban bagi semua untuk bisa melakukan refleksi," ujarnya.

KH Muhyiddin mengatakan, semua pihak perlu mengoreksi diri masing-masing dan merenungkan apa yang harus dilakukan untuk membantu upaya menghindari musibah. Dia mengimbau umat Islam melakukan perenungan secara totalitas bahwa sesungguhnya Allah tidak mungkin memberi ujian tanpa ada maksud di baliknya.

Dia mengimbau agar umat sama-sama melengkapi berbagai kekurangan, sedengkan kalau sudah lengkap, dorong agar tetap di jalurnya. Dia berharap keputusan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah bisa terus mendorong umat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secepat mungkin.     

"Kita harus betul-betul disiplin, harus komitmen. Kalau negara lain bisa, kenapa kita tidak, dan jangan putus asa dan jangan berlebihan takutnya. Jangan membuat kita kehilangan pegangan," ujar KH Muhyiddin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement