REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI Daop 6 Yogyakarta melakukan sterilisasi gerbong setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
EVP PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, Eko Purwanto mengatakan, pelaksanaan sterilisasi sudah dilakukan sejak pekan lalu. Biasanya, dilakukan pada malam hari saat tidak begitu banyak penumpang.
Ia menerangkan, sterilisasi dilakukan secara periodik. Mulai dari ruang pemesanan tiket, tempat-tempat banyak bertemu penumpang, termasuk ruang tunggu bandara, tunggu penumpang intercity, prameks lokal dan lain-lain.
Selain itu, disediakan hand sanitizer untuk pemeriksaan tiket. Ia yakin, jika kepedulian sudah tumbuh dari semua elemen, baik petugas di stasiun maupun penumpang, penyebaran Coronavirus Disease (Covid) 19 bisa dicegah.
Eko menekankan, pemeriksaan maupun pelaksanaan sterilisasi diterapkan pula kepada pegawai-pegawai KAI. Selain setiap orang diperiksa suhu tubuhnya, setiap ruangan di stasiun-stasiun sudah dilengkapi hand sanitizer.
"Semua yang disentuh banyak orang seperti pagar, tangga untuk naik turun, termasuk di kereta ada pencucian harian, pembersihan harian, jadi kereta datang, semua setelah selesai kita lakukan pembersihan, pencucian, termasuk kita sterilkan," kata Eko.
Ia berharap, semua usaha-usaha itu dapat diimbangi gaya hidup sehat dari pegawai-pegawai KAI maupun penumpang-penumpang kereta api. Sehingga, masing-masing orang memiliki sistem imun atau daya tahan tubuh yang baik.
Untuk commuter line prameks, protap yang sama diberlakukan dan setiap hari dilakukan pembersihan, pencucian dan sterilisasi. Artinya, perlakuan yang sama diberlakukan kepada tiap kereta-kereta yang ke luar dan masuk stasiun.
"Ada beberapa sekarang ini yang di titik-titik penumpang untuk ke luar masuk segala macam itu sekarang ini hand sanitizer kita lengkapi, pemeriksaan suhu sudah kita lengkapi, itu sudah beberapa hari lalu, prameks sama," ujar Eko.
Selain itu, ia menekankan, Pos Kesehatan yang ada di stasiun-stasiun Daop 6 siap selama 24 jam penuh. Jadi, Eko meminta penumpang-penumpang yang miliki keluhan disilakan memeriksakan diri karena sudah disiapkan tenaga medisnya.
"Ada dokter, ada paramedis di situ, pos kesehatan ada, Stasiun Yogyakarta (Tugu), Stasiun Lempuyangan, Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Balapan itu ada, 24 jam," kata Eko.
Walau tidak sepadat seperti kereta commuter Jakarta (KRL), ia menekankan, kepadatan di kereta-kereta commuter line seperti Prameks terus diwaspadai. Namun, Eko menambahkan, sejauh ini belum ada penurunan jumlah penumpang KA yang signifikan untuk di Yogyakarta.