Selasa 17 Mar 2020 01:03 WIB

Jadwal Panen Mundur tak Ganggu Stok Pangan di Sukabumi

Musim panen di Sukabumi mundur akibat faktor cuaca.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Ilustrasi area sawah menjelang panen()
Ilustrasi area sawah menjelang panen()

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Musim panen padi di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa dipastikan mundur akibat faktor cuaca. Kondisi tersebut dinilai tidak akan mengganggu produksi pangan atau ketahanan pangan.

''Di selatan Sukabumi musim tanam mundur jauh, sehingga panen akan mundur,'' ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, H Sahlan kepada wartawan, Senin (16/3). Bahkan saat ini, ada petani setempat yang baru tanam.

Baca Juga

Akan tetapi, ada juga petani yang sudah mulai memasuki masa mendekati panen. Tidak serentaknya musim tanam karena curah hujan datangnya pada akhir musim di wilayah Sukabumi.

''Mudah-mudahan masih kebagian air hingga panen dengan hasil maksimal,'' ujar Sahlan. Sebab, dikhawatirkan ketika dalam masa pertumbuhan masuk musim kemarau.

Di mana, kata Sahlan, sebagian wilayah pertanian Sukabumi adalah lahan pertanian sawah tadah hujan. Lahan pertaniannya tergantung dengan turunnya hujan.

Meskipun musim panen terlambat, ungkap Sahlan, stok pangan masih aman untuk mencukupi kebutuhan warga. Terlebih, ada sebagian petani yang menanam di awal yang diharapkan bisa membantu stok pangan masyarakat.

Sebelumnya, target tanam padi di Kabupaten Sukabumi belum tercapai dalam periode Oktober 2019 hingga Maret 2020. Sebab, curah hujan tidak merata khususnya di daerah selatan Sukabumi seperti Pajampangan.

‘’Sampai bulan Januari 2020, dari target 83 ribu hektare tanam baru tercapai 58 hektare atau tersisa 25 ribu hektare lagi,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat. Belum tercapainya target karena seharusnya pada Oktober 2019 hujan sudah turun tetapi ternyata tidak sesuai prediksi. Hujan mulai masuk pada Desember 2019.

Namun, kata Sudrajat, intensitas hujan belum merata di awal 2020 terutama di daerah selatan khususnya Pajampangan. Hal itu karena meskipun di wilayah utara Sukabumi turun hujan, tetapi di wilayah selatan belum tentu turun hujan. Apalagi, di selatan Sukabumi lahan pertaniannya adalah sawah tadah hujan.

Oleh karena itu, kata Sudrajat, petani sebelumnya diminta untuk tanam dulu daripada menunggu hujan yang merata karena cukup lama. Upaya itu untuk mendorong pencapaian target tanam padi di wilayah Sukabumi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement