Senin 16 Mar 2020 17:32 WIB

Jejak Kehadiran Islam di Kerajaan Majapahit (1)

Islam disebut sudah ada di jaman Kerajaan Majapahit.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
  Jejak Kehadiran Islam di Kerajaan Majapahit. Foto: Makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi  Jawa Timur.(Abdul Hadi WM)
Foto: Abdul Hadi WM
Jejak Kehadiran Islam di Kerajaan Majapahit. Foto: Makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi Jawa Timur.(Abdul Hadi WM)

REPUBLIKA.CO.ID,  MOJOKERTO -- Konon Kerajaan Majapahit yang berbasis di Jawa Timur adalah kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara. Kerajaan ini diceritakan dalam manuskrip-manuskrip kuno memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas dari Semenanjung Melaka hingga Indonesia timur. Tapi masih diperdebatkan tentang benar dan tidaknya Majapahit memiliki wilayah kekuasaan yang luas.

Sebagai kerajaan Hindu-Buddha, banyak masyarakat Kerajaan Majapahit memeluk agama Hindu dan Buddha. Tapi ditemukan bukti-bukti sejarah yang mengindikasikan sudah ada elit masyarakat atau bangsawan Majapahit yang memeluk agama Islam pada awal abad ke-14.

Baca Juga

Bukti paling tua yang menunjukan adanya orang Jawa yang memeluk Islam adalah batu nisan di pemakaman Trowulan dan Tralaya di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pemakaman tersebut letaknya di ibu kota Kerajaan Majapahit.

Di pemakaman Trowulan terdapat batu nisan tua milik seorang Muslim, pada nisannya tertulis tahun 1290 Saka atau 1368 M. Selain itu masih banyak batu nisan milik Muslim lainnya di sana. Batu-batu nisan tersebut adalah bukti yang sangat penting dan luar biasa. Karena batu nisan tersebut bisa menjadi bukti bahwa bangsawan Jawa mengakomodasi masyarakat yang memeluk agama Islam pada masa itu.

Padahal pada masa itu Kerajaan Majapahit yang menganut agama Hindu-Buddha sedang berada di puncak kejayaannya. Maharaja Sri Rajasanagara yang dikenal dengan sebutan Raja Hayam Wuruk berkuasa di Kerajaan Majapahit pada tahun 1350-1389 M. Di bawah kekuasaannya konon Majapahit mencapai puncak kejayaannya. 

Raja Hayam Wuruk dipuji dalam syair epik Desawarnana yang lebih dikenal dengan nama Nagarakretagama karya seorang Buddhis bernama Empu Prapanca tahun 1365 M. Dalam pembukaan kakawin atau syair Nagarakretagama dituliskan bahwa Raja Hayam Wuruk digambarkan sejajar dengan Siwa dan Buddha. Dia juga digambarkan sebagai bentuk kebenaran tertinggi dari agama atau filsafat apapun.

Kemudian Nagarakretagama menggambarkan istana Kerajaan Majapahit yang menakjubkan. Dituliskan juga tentang raja-raja, biksu, urusan kerajaan, istana, dan desa-desa di Kerajaan Majapahit. Tapi tulisan di dalam Nagarakretagama tidak menunjukan tentang keberadaan Islam di tanah Jawa. Namun, bukti-bukti yang ada menunjukan anggota keluarga kerajaan sudah ada yang menjadi Muslim.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement