Senin 16 Mar 2020 20:13 WIB

BMKG Catat 10 Titik Panas di Aceh

Kesepuluh titik panas tersebar pada delapan kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Pekanbaru memperlihatkan peta sebaran titik panas dari satelit Terra Aqua di Kantor BMKG Pekanbaru, Riau, Kamis (22/8/2019).(Antara/Rony Muharrman)
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Pekanbaru memperlihatkan peta sebaran titik panas dari satelit Terra Aqua di Kantor BMKG Pekanbaru, Riau, Kamis (22/8/2019).(Antara/Rony Muharrman)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang di Aceh Besar mencatat, ada 10 titik panas terpantau satelit mengalami penurunan dari sebelumnya 35 titik panas di provinsi paling barat Indonesia.

"Hari ini terdeteksi 10 titik panas di Aceh yang pengalaman penurunan dibanding kemarin," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Senin (16/3).

Ia menjelaskan, kesepuluh titik panas tersebut tersebar pada delapan kabupaten/kota di provinsi berjuluk "Serambi Makkah". Tiga titik panas di antaranya terpantau berada di Aceh Timur, tepatnya pada dua kecamatan, yakni Bandaluealam dua titik, dan Simpang Jernih satu titik.

Sedangkan Aceh Jaya berlokasi di Panga, Aceh Singkil di Danau Paris, Sulubussalam di Simpang Kiri, Aceh Utara di Kute Makmur, Bener Meriah di Syiah Utama, Bireuen di Kota Juang, dan Simeulue di Simeulue Utara masing-masing satu titik.

Seperti diketahui, BMKG mengandalkan tiga satelit dalam mendeteksi titik panas, yakni Terra, Aqua, dan Suomi NPP yang mendeteksi setiap hari dengan teknologi sensor modis.

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang di Aceh Besar mendeteksi 35 titik panas terpantau di tujuh kabupaten/kota yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Aceh, Ahad (15/3).

"Hasil analisa kita dari 10 titik panas, tidak terdapat titik api. Namun ada satu titik panas patut diduga sebagai titik api, karena memiliki tingkat kepercayaan 74 persen di Simpang Kiri (Subulussalam)," katanya.

"Kepada instansi terkait di Sulubussalam agar mengecek, dan memastikan titik panas di Simpang Kiri akibat bertahan dalam dua hari terakhir," tegas Zakaria.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement