REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Penjaga gawang AC Milan, Asmir Begovic, menggambarkan bagaimana situasi Milan setelah Pemerintah Italia melakukan lockdown di seluruh Italia karena virus corona baru atau covid-19. Begovic pindah ke kota mode pada Januari lalu sebagai pemain pinjaman dari klub Inggris, Bournemouth.
Begovic dipinjam untuk menjadi pelapis Gianluigi Donnarumma. Dia mengatakan kehidupan di Milan telah terbalik dari sebelumnya ramai menjadi sepi sejak satu bulan terakhir. Covid-19 benar-benar membuat Milan seolah menjadi kota yang tak berpenghuni. Hanya segelintir orang yang keluar rumah.
"Ini kuncian total. Jalanan sepi. Satu-satunya yang terbuka adalah supermarket,” ujar Begovic dilansir dari Football Italia, Senin (16/3).
Orang-orang keluar rumah hanya mencari makanan dan ketika kebutuhan sudah di tangan akan segera kembali rumah. Ini bagi Begovic adalah situasi yang gila. Ia tak menyangka kehidupan Kota Milan akan seperti saat ini. Sepi.
“Orang-orang mengatakan ini seperti adegan film dan itu memang benar. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Saya tidak yakin orang mengerti betapa buruknya di sini,” ujar Begovic menambahkan.
Begovic tak tahu pasti mengapa orang-orang begitu ingin segera masuk ke dalam rumah. Namun yang pasti untuk saat ini alasan satu-satunya adalah untuk mencegah covid-19 menyebar. Ia sadar bahwa virus asal Wuhan, China, itu telah merenggut banyak jiwa di Italia.
Begovic yakin, tim lain di Italia juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dialaminya. Para pemain pasti akan merasa seperti sedang mengalami mimpi buruk. Harapan semua orang di Italia saat ini hanyalah segera kembali ke kehidupan normal.
Begovic juga tak heran dengan adanya pemain sepak bola di Italia yang positif covid-19. Pasalnya, hampir setiap hari ada orang yang dinyatakan positif karena perkembangannya yang begitu cepat. Namun hingga saat ini belum ada laporan pemain AC Milan terinfeksi virus tersebut.
Situasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir diakui Begovic membuat pertandingan Serie A Liga Italia mengundang perdebatan. Ada yang mengusulkan pertandingan tetap digelar tapi tanpa penonton ada juga yang meminta dihentikan. Pada akhirnya seluruh kegiatan olahraga di Italia dihentikan selama krisis.
Pemain asal Bosnia itu mengatakan, para pemain sedang menunggu pembaharuan jadwal pertandingan. Semua tim tak melakukan aktivitas apapun meskipun hanya sekadar berlatih. “Sangat aneh tidak bisa berlatih. Anda mencoba melakukan hal-hal lain, tetapi hanya ada begitu banyak Netflix yang dapat Anda tonton,” kata dia.
Begovic mencoba untuk tetap menyibukkan diri selama tak ada jadwal latihan dan pertandingan. Salah satunya dengan bermain podcast. Ia berharap sepak bola bisa menjadi sumber kegembiraan selama masa krisis. Ia juga berharap sepak bola menjadi kekuatan untuk menyatukan semua orang.
“Ini benar-benar dapat menyatukan orang. Itu dapat menyebabkan masalah juga. Tetapi di masa-masa sulit seperti ini, sepak bola benar-benar dapat menggunakan kekuatannya guna mendapatkan putaran yang benar-benar positif,” kata Begovic menegaskan.