Senin 16 Mar 2020 22:21 WIB

Gorontalo akan Tetap Gelar MTQ di Tengah Penyebaran Corona

Gorontalo menjajikan prosedur ketat antisipasi corona selama MTQ.

Gorontalo menjajikan prosedur ketat antisipasi corona selama MTQ. Ilustrasi virus corona masuk Indonesia(MgIT03)
Foto: MgIT03
Gorontalo menjajikan prosedur ketat antisipasi corona selama MTQ. Ilustrasi virus corona masuk Indonesia(MgIT03)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO— Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, tetap akan menggelar Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi Gorontalo, meski di tengah merebaknya wabah COVID-19 atau virus corona.

"Saya optimistis, daerah kita tetap akan menggelar pelaksanaan MTQ tingkat provinsi, yang dijadwalkan mulai 9 April hingga 12 April 2020, termasuk berencana menggelar dzikir akbar," ujar Bupati Indra Yasin, di Gorontalo, Senin (16/3). 

Baca Juga

Pernyataan itu dia sampaikan usai memimpin rapat terbatas tentang pembentukan gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19 di kabupaten tersebut, diikuti Wakil Bupati Thariq Modanggu, serta unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Tidak hanya itu, kegiatan Festival Bahari yang akan berlangsung 18-19 Maret 2020, juga tetap digelar di objek wisata Botu Didingga, Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito.

"MTQ akan diikuti para utusan dari kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo, sementara Festival Bahari hanya digelar di tingkat lokal atau tidak mengundang tamu dari daerah luar Gorontalo," ujar bupati.

Dia menekankan, kewaspadaan tinggi menghadapi virus corona, perlu diterapkan. Termasuk menempatkan petugas di pintu-pintu masuk yang ada di wilayah perbatasan, guna pemeriksaan orang atau siapa saja yang masuk dan melintas di daerah ini, termasuk akan melakukan tes suhu tubuh untuk deteksi dini.

Namun pemerintah kabupaten, juga perlu menumbuhkan rasa optimisme kepada masyarakat, sebab jika tidak dilakukan maka dampaknya akan sangat besar dirasakan khususnya terhadap stabilitas sosial di daerah ini.

Khusus keputusan meliburkan anak sekolah, bupati menegaskan perlu meminta rekomendasi tim gugus tugas yang dibentuk, didalamnya termasuk pihak kesehatan.

"Masyarakat jangan dibuat cemas, sebab yang terpenting dilakukan saat ini adalah memutus rantai penularan COVID-19 dengan melakukan sosialisasi secara masif di desa-desa hingga ke dusun-dusun, termasuk rumah-rumah ibadah, agar masyarakat senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," ungkap bupati.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement