REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memastikan pesan berantai yang beredar di jejaring sosial tentang kasus virus Corona (COVID-19) di Kabupaten Blitar merupakan hoaks. Ia meminta warga tidak terhasut informasi yang tidak bisa dipercaya tersebut.
"Berita dari tim media sosial bahwa yang sudah beredar itu adalah hoaks, dan itu sudah kami pastikan berita itu ke dinas terkait termasuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar Eko Susanto di Blitar, Senin.
Pihaknya menyesalkan dengan informasi hoaks yang beredar di masyarakat tersebut, sebab bisa membuat resah warga. Terlebih lagi, isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan dan mencatut nama Bupati Blitar Rijanto.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Blitar telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 guna memberikan edukasi sekaligus informasi terkait dengan penanganan virus Corona tersebut.
Edukasi itu dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang utuh serta bisa dipertanggungjawabkan.
"Karena kami masuk dalam tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, jadi dalam protokol komunikasi dengan tugas salah satunya memberikan informasi yang benar terkait dengan virus Corona ini. Kami terus pantau media sosial dan memberikan rilis (informasi)," kata Eko yang juga anggota gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar ini.
Pihaknya berharap, tidak ada lagi hoaks yang beredar di masyarakat, karena hal itu justru menimbulkan keresahan pada mereka. Pemerintah berupaya keras memberikan informasi yang menenangkan kepada masyarakat, sehingga mereka tidak resah.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Blitar AKP Donny Kristian Bara Langi mengatakan pesan itu beredar dari jejaring sosial WhatsApp dan pihaknya masih melakukan penyelidikan hal ini. "Pesan itu beredar dari WhatsApp ke WhatsApp dan itu hoaks," ucap AKP Donny Kristian menegaskan.
Hingga kini, jumlah pasien di Indonesia yang positif terinfeksi virus Corona menjadi 134 orang pasien. Sebanyak 121 di antaranya dirawat, delapan sembuh, dan lima meninggal dunia.