Senin 16 Mar 2020 23:49 WIB

DKP Kulon Progo Kesulitan Regenerasi Nelayan

Ketertarikan para pemuda terhadap profesi nelayan rendah.

Ilustrasi nelayan. Foto: Perahu nelayan kepulauan Karimunjawa yang sekaligus berfungsi sebagai sarana transportasi penghubung antar pulau dan transportasi bagi wisatawan. Bagi warga Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, perahu nelayan juga difungsikan untk mendukung layanan kesehatan akibat minimnya fasilitas ambulan air.(Republika/Bowo Pribadi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ilustrasi nelayan. Foto: Perahu nelayan kepulauan Karimunjawa yang sekaligus berfungsi sebagai sarana transportasi penghubung antar pulau dan transportasi bagi wisatawan. Bagi warga Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, perahu nelayan juga difungsikan untk mendukung layanan kesehatan akibat minimnya fasilitas ambulan air.(Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kesulitan melakukan regenerasi nelayan di wilayah. Hal ini karena ada kecenderungan generasi muda mencari pekerjaan yang penghasilannya lebih besar dan pasti.

 

 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna mengatakan DKP telah melaksanakan kaderisasi nelayan untuk mengenalkan kegiatan penangkapan ikan kepada masyarakat yang tertarik untuk terjun ke dunia perikanan tangkap, namun terkendala minat masyarakat menjadi nelayan sangat rendah.

 

 

"Sulitnya regenerasi nelayan disebabkan rendahnya ketertarikan para pemuda terhadap profesi nelayan. Generasi muda cenderung mencari pekerjaan yang penghasilannya lebih besar dan pasti. Beberapa anak nelayan justru ikut kapal nelayan Korea," kata Sudarna di Kulon Progo, Senin (16/3).

 

 

 

Ia mengatakan kaderisasi nelayan di Kulon Progo pada 2019 tidak mencapai target. Jumlah nelayan terdapat 1.829 orang dengan target 1.891 orang atau tercapai 96,72 persen dan tidak ada perubahan dari 2018.

 

 

Kemudian jumlah sarana prasarana tangkap nelayan kecil 11.112 unit atau tercapai 100,94 persen dari target 11.008 unit. Jumlah sarana prasarana TPI kondisi sebanyak 69 unit atau tercapai 100 persen dari target 69 unit.

 

 

"Kami sudah mengupayakan peningkatan sumber daya manusia nelayan di Kulon Progo dengan memberikan fasilitas melaut, namun minat generasi muda menjadi seorang pelaut tetap rendah," katanya.

 

 

 

Sudarna mengatakan masyarakat masih menganggap sebelah mata, nelayan sebagai pekerjaan utama. Saat ini, tidak ada yang bermata pencaharian nelayan penuh. Bagi masyarakat, nelayan itu sebatas pekerjaan sambilan.

 

 

"Selama pertanian masih menguntungkan, nelayan akan bertani. Selain itu, sebagian nelayan juga beralih profesi menjadi pembudi daya udang," katanya.

 

 

Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Priyo Santoso mengatakan DKP Kulon Progo harus memberikan pelatihan kepada nelayan supaya lebih profesional. Meski nelayan sedikit, tapi hasil tangkapan banyak dan rutin melaut.

 

 

"DKP harus menjadikan mereka sebagai nelayan profesional, sehingga potensi laut di selatan Kulon Progo dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

 

 

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement