REPUBLIKA.CO.ID, Mengarungi bahtera pernikahan membutuhkan seni. Perlu kesabaran dalam mempertahankan rumah tangga.
Dalam kitab Ahkam An Nisa, Ibnul Jauzy berkisah, "Dahulu kala, ada seorang raja di negeri Yaman yang bernama Al Harits bin Amru Al Kindi. Ia mendengar berita bahwa ada seorang wanita yang terkenal dengan kecantikannya.
Wanita itu adalah putri Awf al-Kindi. Lalu sang raja mengutus seorang wanita yang bernama Asham, sebagai comblang, kepada keluarga Awf untuk membuktikan langsung kebenaran berita itu.
Maka, berangkatlah Asham menuju rumah Awf. Sesampainya di sana, ia diterima oleh istri Awf yang bernama Umamah binti al-Harits. Asham mengabarkan maksud kedatangannya. Lalu Umamah menemui salah satu putrinya.