REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, tingkat antusiasme masyarakat terhadap instrumen investasi sukuk ritel seri SR012 masih tinggi di tengah sentimen penyebaran virus corona (Covid-19) yang menekan pasar modal. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Dwi Irianti memastikan pemesanan SR012 telah melebihi target indikatif Rp 8 triliun. Namun, ia tidak menyebutkan angka pencapaian secara detail karena menunggu masa penutupan pada Rabu (18/3).
"Alhamdulillah, sudah melampaui target," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/3).
SR012 ditawarkan oleh pemerintah selama tiga pekan lebih, yaitu dari Senin (24/2) pukul 09.00 WIB hingga Rabu besok pukul 10.00 WIB yang dilakukan melalui 28 mitra distribusi (midis). Instrumen ini memiliki tenor tiga tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,30 persen per tahun.
SR012 dapat dijual (tradable) di pasar sekunder setelah tiga kali pembayaran kupon, yaitu mulai 11 Juni 2020. Modal awal untuk membeli sukuk ini terbilang terjangkau, yakni mulai dari Rp 1 juta untuk satu unit hingga maksimal Rp 3 miliar untuk 3.000 unit.