REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua menyarankan masyarakat mencegah penyebaran virus corona, dengan menghentikan sementara budaya pegang tangan. Sekretaris Daerah Tolikara, Anton Warkawani mengatakan pemerintah telah menyosialisasikan kepada masyarakat agar hidup bersih, menjaga kesehatan serta tidak panik.
"Kami juga mengajak masyarakat sementara hal-hal menyangkut budaya pegang tangan kita coba hentikan dahulu, karena kita tidak tahu siapa yang kena," katanya, Selasa (17/3).
Ia mengatakan pemerintah tidak melarang budaya pegang tangan yang sudah ada sejak dahulu di seluruh masyarakat wilayah pegunungan tengah Papua, hanya saja untuk mengantisipasi penyebaran corona sebaiknya ditangguhkan dulu. "Tadi juga saya sudah sosialisasikan corona ke masyarakat di Distrik Wenam. Termasuk sosialisasi hoaks yang meresahkan masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Tolikara telah melakukan pertemuan untuk membahas langkah antisipasi masuknya corona melalui jalur darat maupun udara di bandara setempat. Ia mengatakan belum ada temuan kasus corona di daerahnya.
"Belum ada temuan kasus di sini. Dan kita terus antisipasi di pintu-pintu masuk ke Tolikara," katanya.
Menurut dia, tidak ada alokasi anggaran khusus dari pemkab untuk corona di Tolikara, namun sudah pasti ada kebijakan pemerintah untuk pencegahan dan penanganan.
"Kemarin setelah saya ikuti dari pusat, Menteri Keuangan siap, artinya meminta kepada semua pimpinan daerah bagaimana belaja penanganan melalui kebijakan daerah," katanya.