REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta Raya (POGI Jaya) menyerukan keamanan bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi serta anak-anak dari paparan virus corona jenis baru atau Covid-19.
"Wanita hamil dan bayi yang baru lahir seharusnya dianggap sebagai populasi berisiko utama dalam strategi yang berfokus pada pencegahan dan manajemen Infeksi Covid-19 ini," ujar Sekjen POGI Jaya, dr Ulul Albab SpOG, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/3).
Dia menjelaskan berdasarkan beberapa contoh kasus pada penanganan coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus Covid-19, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas, dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum.
Ulul berharap baik ibu hamil dan ibu menyusui perlu lebih waspada dengan lebih meningkatkan imunitas tubuh mereka. "Ibu hamil dan ibu menyusui rentan dengan berbagai penyakit akibat perubahan hormonal sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah," kata Ulul.
Apabila para ibu hamil dan menyusui mengalami gejala flu dan ataupun gejala yang sama seperti Covid-19, maka diharapkan segera memeriksakan diri ke dokter kandungan dan mintalah untuk sekaligus melakukan pemeriksaan Covid-19.
Apabila diketahui lebih awal, maka dokter dapat merekomendasikan perawatan terbaik bagi pasien untuk mencegah pemaparan virus tersebut lebih jauh.
Selain itu, POGI Jaya juga meminta agar pihak rumah sakit turut memperhatikan keselamatan para tenaga medis yang sedang hamil saat bertugas. Prioritas alat peralatan keselamatan harus diutamakan bagi para tenaga medis yang sedang hamil tersebut.
Meski demikian, dalam penelitian yang dilakukan para ahli belum ada bukti bahwa virus dapat menular ke bayi selama kehamilan.
Sebagai pendekatan pencegahan, ibu hamil dengan dugaan atau dikonfirmasi COVID-19 saat akan melahirkan, disarankan untuk segera menemui dokter kandungannya serta mengatur rencana kelahiran. Hingga kini belum ditemukan bukti bahwa virus dapat ditularkan melalui air susu ibu (ASI).
POGI Jaya juga menyarankan agar ibu hamil dengan dugaan atau konfirmasi infeksi COVID-19 harus diobati dengan terapi suportif dengan mempertimbangkan adaptasi fisiologis kehamilan.