Selasa 17 Mar 2020 19:16 WIB

Malaysia Umumkan Dua Orang Meninggal Akibat Corona

Kasus ke-358 terkait dengan pertemuan tabligh di Masjid Jamek Seri Petaling.

Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Sri Dr Adham Bin Baba (tengah), didampingi Wakil Dirjen Kesehatan Dato Dr Rohaizad (kiri) dan Sekretaris Dirjen Kesehatan Rusli B, menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan Malaysia di Kuala Lumpur, Senin (16/3/2020). Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia mengalami penambahan 125 kasus sehingga total mencapai 553 kasus dan tiga diantaranya WNI. Foto ANTARA/Agus Setiawan/ama.(Antara/Agus Setiawan)
Foto: Antara/Agus Setiawan
Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Sri Dr Adham Bin Baba (tengah), didampingi Wakil Dirjen Kesehatan Dato Dr Rohaizad (kiri) dan Sekretaris Dirjen Kesehatan Rusli B, menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan Malaysia di Kuala Lumpur, Senin (16/3/2020). Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia mengalami penambahan 125 kasus sehingga total mencapai 553 kasus dan tiga diantaranya WNI. Foto ANTARA/Agus Setiawan/ama.(Antara/Agus Setiawan)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan terdapat dua orang pasien corona meninggal dunia. Hal itu berdasarkan laporan Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan.

Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan, dua kematian corona adalah kasus ke-178 dan kasus ke-358. "Kasus ke-178 merupakan lelaki warga negara Malaysia berumur 34 tahun yang pernah menghadiri pertemuan tablig di Masjid Jamek Seri Petaling tempo hari," kata Adham Baba dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan Malaysia, Selasa (17/3).

Baca Juga

Dia mengalami gejala demam mulai 5 Maret 2020 dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Permai, Johor Bahru, pada 12 Maret 2020 setelah dinyatakan positif corona.

"Keadaan beliau merosot dan telah dimasukkan ke unit rawatan rapi (ICU). Dia dinyatakan meninggal dunia pada 17 Maret 2020," katanya.

Kasus ke-358 merupakan lelaki warga negara Malaysia berumur 60 tahun yang mempunyai sejarah penyakit kronik. Dia mulai mengalami gelaja demam, batuk, dan sukar bernapas pada 7 Maret 2020.

"Beliau mendapat perawatan di Rumah Sakitl Umum Sarawak pada 14 Maret 2020 setelah dinyatakan positif corona. Keadaan beliau merosot dan telah dimasukkan ke ICU. Beliau dinyatakan meninggal dunia pada 17 Maret 2020," katanya.

Perdana Menteri Malaysia telah mengumumkan mengenai pelaksanaan perintah pengendalian pergerakan mengikuti Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988 (Akta 342) dan Undang-Undang Kepolisian 1967 (Akta 344).

"KKM ingin menginformasikan bahwa Pemerintah Malaysia mengambil tindakan drastis ini untuk mengekang penularan wabah corona dengan cara mencegah pergerakan orang banyak. Pendekatan ini perlu dilaksanakan oleh Pemerintah Malaysia bagi menghindarkan lebih banyak rakyat dari wabah corona," katanya.

Hingga 17 Maret 2020 pukul 12.00 tengah hari, terdapat 120 kasus baru yang telah dilaporkan sehingga menjadikan jumlah kasus positif corona di Malaysia sebanyak 673 kasus. Berdasarkan penyelidikan awal dari 120 kasus baru yang dilaporkan Selasa ini, sebanyak 95 kasus positif corona berkaitan dengan klaster acara tablig di Masjid Jamek Seri Petaling.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement