REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), Herryadi Baiin mengatakan, penurunan okupansi hotel-hotel di DIY terjadi sejak 14 Maret 2020. Sebagian besar dari pemesanan kamar yang dibatalkan.
Ia mengungkapkan, sampai hari ini sudah kehilangan sebanyak 36.694 kamar. Baiin menuturkan, data-data yang mereka dapatkan sejak Februari-Maret 2020 penurunan okupansi yang dialami hotel-hotel Yogyakarta sudah 18,17 persen.
"Kerugian sekitar Rp 33,6 miliar," kata Baiin, Selasa (17/3).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo menambahkan, penurunan okupansi hotel-hotel berbintang sekitar 17-20 persen. Sedangkan, penurunan okupansi hotel-hotel nonberbintang 20 persen lebih.