Selasa 17 Mar 2020 20:11 WIB

Shalat Berjamaah Masjid Salman ITB Ala Social Distancing

Caranya dengan mengosongkan satu barisan shaf depan dengan yang di belakangnya.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jemaah melaksakanan shalat di Masjid Salman ITB, Bandung, Jawa Barat (17/3/2020). Pengurus Masjid Salman ITB menerapkan pemberian jarak 15 cm hingga 30 cm antarjamaah dalam saf (barisan) pada setiap salat lima waktu guna meminimalisir dan mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19.(NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO)
Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO
Jemaah melaksakanan shalat di Masjid Salman ITB, Bandung, Jawa Barat (17/3/2020). Pengurus Masjid Salman ITB menerapkan pemberian jarak 15 cm hingga 30 cm antarjamaah dalam saf (barisan) pada setiap salat lima waktu guna meminimalisir dan mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19.(NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Jemaah Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan salat wajib berjamaah dengan menerapkan konsep social distancing atau berjarak 1 meter, Selasa (17/3) sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aktivitas tersebut terekam pada rekaman video yang ada di akun instagram Salman ITB.

Dalam keterangannya, dijelaskan bahwa dalam situasi darurat, untuk mencegah penyebadan Covid-19 salat berjamaah di Salman ITB telah menerapkan social distancing. Caranya dengan mengosongkan satu barisan shaf depan dengan yang di belakangnya. Kemudian setiap jamaah memberi jarak yang cukup dengan jamaah di sampingnya.

 

Jemaah diimbau membawa alas sujud pribadi. Salat berjamaah sunahnya shaf yang lurus dan rapat. Namun dalam kondisi darurat untuk menghindari persebaran Covid-19 lewat droplet, jarak aman dijaga walaupun tidak serapat kondisi normal, asalkan tetap lurus.

 

Pertimbangan utamanya adalah prinsip "menolak mafsadat lebih utama daripada mengambil maslahat". Selain itu, pertimbangan lain adalah bahwa rapatnya shaf shalat itu adalah untuk kesempurnaan shalat berjamaah bukan syarat sahnya salat. 

 

"Kami hanya berpegang pada prinsip prinsip maqashid syariah bahwa tujuan agama adalah menjaga agama, jiwa, akal keturunan dan harta benda. Dalam kondisi jiwa berpotensi terancam seperti situasi wabah saat ini, agama masih dapat dijaga dengan memenuhi hal yang wajib," ujar keterangan tersebut.

 

Apabila ada yang hukumnya sunat secara fiqih namun berpotensi membahayakan jiwa maka tentu tujuan maqashid syariah tidak dapat tercapai. Karena itu kami utamakan yang wajib saja tanpa sepenuhnya meninggalkan yang sunat.

 

Saat dikonfirmasi, Humas Salman ITB, Lili Nurhayati membenarkan aktivitas salat berjamaah dengan melakukan social distancing tersebut. Menurutnya, jemaah dalam video tengah salat zuhur berjamaah.

 

"Betul, Zuhur hari ini," ujarnya, Selasa (17/3). Menurutnya, pihaknya melaksanakan salat demikian dalam rangka pencegahan dan preventif virus Corona dan jika sudah mereda maka akan kembali seperti biasa.  

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement