REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pos pemantauan Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso hingga Selasa telah menerima 1.134 orang yang meminta diperiksa terkait virus corona. Pos pemantauan corona dibuka sejak Januari setelah virus corona merebak drastis di China.
"Ada 1.134 orang yang datang ke pos (pemantauan)," ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianto Saroso, Dyani Kusumo Wardani, di Jakarta, Selasa (17/3).
Pos pemantauan khusus corona itu dibuka sebagai tempat bagi masyarakat yang merasa mengalami gejala Covid-19 seperti batuk, demam, dan sesak napas. Pasien kemudian diperiksa kesehatannya lebih lanjut.
Meski jumlah pasien melonjak, Dyani mengatakan pos pemantauan di RSPI masih dibuka tetapi pelayanannya tidak dibuka 24 jam dan hanya sampai pukul 21.00 WIB. Namun apabila ada pasien yang menunjukkan gejala yang sudah cukup parah dan membutuhkan penanganan segera, ia memastikan pihak rumah sakit akan tetap menerima pasien tersebut untuk diperiksa.
Eskalasi wabah virus corona di Indonesia telah memaksa RSPI Jakarta menutup layanan rawat inap bagi pasien di luar Covid-19.
RSPI Sulianto Saroso merupakan salah satu rumah sakit rujukan utama pemerintah untuk mengisolasi pasien virus corona. Ada 11 ruang isolasi yang disiapkan. Rencananya, RSPI bakal menambah 15 ruang isolasi lagi.
Sejak Covid-19 merebak di Indonesia, RSPI Sulianto Saroso telah menangani total 50 kasus, dengan rincian 12 pasien positif, tiga pasien meninggal, dan 35 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Hingga Selasa (17/3), total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 172 kasus.