Selasa 17 Mar 2020 20:52 WIB

Kadin: Penerapan Kerja Dari Rumah Tidak Turunkan Produksi

imbauan pemerintah tersebut tidak akan mengganggu produksi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Acara disertai dengan penandanganan MoU peningkatan pemahaman pasar modal dan penanaman modal serta sinergi informasi perusahaan di Indonesia antara BKPM dan BEI, Selasa (28/1).(Republika/Lida Puspaningtyas )
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
ilustrasi. Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Acara disertai dengan penandanganan MoU peningkatan pemahaman pasar modal dan penanaman modal serta sinergi informasi perusahaan di Indonesia antara BKPM dan BEI, Selasa (28/1).(Republika/Lida Puspaningtyas )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengimbau kepada berbagai perusahaan di Indonesia agar memberlakukan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah selama dua minggu. Hal itu sesuai imbauan pemerintah, yang tujuannya menekan penyebaran virus Corona. 

"Kalau bisa dilakukan dari rumah, ya lebih baik di rumah saja sekarang. Hanya saja kalau memang kelihatannya harus bertemu meeting ya lakukan, tapi sarannya kerja dan ibadah dari rumah," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (17/3).

Menurutnya, imbauan pemerintah tersebut tidak akan mengganggu produksi. Sebab, suplai dan demand juga sedang turun. "Produksinya nggak full capacity, sehingga bisa ganti-gantian (pegawai yang masuk). Bisa dipecah atau shift, kondisinya memang lagi melemah, jadi kita sesuaikan saja," kata dia. 

Dirinya menyadari tidak semua pekerjaan bisa dikerjakan dari rumah. Ada beberapa industri seperti perbankan dan pasar modal yang tidak bisa dilakukan dari rumah. "Maka Kadin sudah membuat panduan untuk pengusaha. Panduan itu supaya bagaimana perusahaan bisa berlangsung," kata Rosan. 

Kadin, tegasnya, akan mengikuti arahan pemerintah. "Yang paling penting bagaimana menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat. Lalu dunia usaha terus berjalan baik, walau ada penurunan suplai, demand, dan produksi," tuturnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement