Selasa 17 Mar 2020 20:57 WIB

Pasien Meninggal Corona di Malaysia Jamaah Tabligh Akbar

Total kasus Corona naik dari 120 menjadi 673, tertinggi di Asia Tenggara.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Sri Dr Adham Bin Baba (tengah), didampingi Wakil Dirjen Kesehatan Dato Dr Rohaizad (kiri) dan Sekretaris Dirjen Kesehatan Rusli B, menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan Malaysia di Kuala Lumpur, Senin (16/3/2020). Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia mengalami penambahan 125 kasus sehingga total mencapai 553 kasus dan tiga diantaranya WNI. Foto ANTARA/Agus Setiawan/ama.(Antara/Agus Setiawan)
Foto: Antara/Agus Setiawan
Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Sri Dr Adham Bin Baba (tengah), didampingi Wakil Dirjen Kesehatan Dato Dr Rohaizad (kiri) dan Sekretaris Dirjen Kesehatan Rusli B, menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan Malaysia di Kuala Lumpur, Senin (16/3/2020). Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia mengalami penambahan 125 kasus sehingga total mencapai 553 kasus dan tiga diantaranya WNI. Foto ANTARA/Agus Setiawan/ama.(Antara/Agus Setiawan)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Malaysia melaporkan dua kematian pertama karena virus Corona, Selasa (17/3). Dilansir di reuteurs, seorang di antaranya adalah  pria yang menghadiri pertemuan massa tabligh akbar yang telah menginfeksi hampir dua pertiga dari infeksi negara itu.

Total kasus Corona naik dari 120 menjadi 673, tertinggi di Asia Tenggara. Dari mereka, 428 terkait dengan tabligh akbar yang dihadiri sekitar 16 ribu orang  termasuk 1.500 dari negara lain  yang dilaksanakan akhir bulan lalu di Masjid Petaling dekat Kuala Lumpur.

 

Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan seorang ulama berusia 34 tahun yang menghadiri acara itu dipastikan positif pada (12/3). Dia dan seorang pendeta Kristen berusia 60 tahun, dengan riwayat penyakit kronis telah meninggal.

 

Baba mengatakan kasus yang meningkat membenarkan pembatasan kegiatan yang dimulai pada Rabu (18/3) selama dua pekan. "Pendekatan oleh pemerintah Malaysia ini diperlukan untuk menghindari lebih banyak lagi warga Malaysia yang terinfeksi Covid-19" katanya dalam konferensi pers.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement