Rabu 18 Mar 2020 01:36 WIB

Corona Beda dengan Flu Biasa

Gejala virus corona atau Covid-19 berbeda dengan flu biasa

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Christiyaningsih
Gejala virus corona atau COVID-19 berbeda dengan flu biasa. Ilustrasi.
Foto: AP
Gejala virus corona atau COVID-19 berbeda dengan flu biasa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gejala virus corona atau Covid-19 berbeda dengan flu biasa. Walaupun gejalanya mirip seperti tubuh terasa nyeri, radang tenggorokan, dan demam, Covid-19 merupakan penyakit yang bisa mematikan. Hal tersebut terbukti sekitar 3,5 persen dari kasus yang dikonfirmasi.

"Banyak orang mungkin terinfeksi, tetapi tidak menyadarinya. Ini jauh lebih tinggi daripada flu musiman yang biasanya membunuh 0,1 persen pasien. Masih ada ketidakpastian yang cukup besar di sekitar tingkat kematian Covid-19 dan kemungkinan bervariasi, bergantung pada kualitas perawatan kesehatan setempat," kata profesor biologi sistem komputasi Francois Balloux dari Universitas London pada Selasa (17/3) dikutip dari Science Alert.

Baca Juga

Menurut dia, petugas kesehatan dapat dengan mudah kewalahan oleh jumlah kasus yang memerlukan rawat inap. Analisis terhadap 45 ribu kasus yang dikonfirmasi di China, tempat wabah itu berasal, menunjukkan bahwa sebagian besar kematian terjadi di antara orang tua (14,8 persen kematian di antara lebih dari 80 tahun).

"Memang benar orang yang lebih tua akan berisiko lebih besar. Namun, kasus-kasus serius juga dapat terjadi pada orang yang relatif muda tanpa kondisi sebelumnya," kata Wakil Menteri Kesehatan Prancis Jerome Salomon.

Salomon mengatakan manusia telah hidup dengan influenza selama lebih dari 100 tahun. Ia mengaku sudah mempelajarinya kalau virus baru ini menyerupai flu dalam hal gejala fisik. Namun, ada perbedaan besar yaitu kurangnya vaksin terhadap Covid-19 dan pengobatan yang terbukti efektif secara konsisten.

Ratusan peneliti di seluruh dunia bekerja keras untuk menemukan vaksin Covid-19. Namun, proses pengembangannya memakan waktu berbulan-bulan dan kemungkinan sudah terlambat untuk wabah saat ini. Otoritas kesehatan secara teratur mengeluh bahwa tidak banyak orang yang menerima vaksin flu untuk menjamin kekebalan.

Terdapat langkah-langkah untuk menghindari virus tersebut yaitu hindari berjabat tangan, sering mencuci tangan dengan sabun dan air, hindari menyentuh wajah, dan memakai masker jika sakit. Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan bahwa hanya dua dari sepuluh orang yang secara teratur mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi.

"Dan hanya 42 persen orang menutup mulut mereka dengan siku atau tisu ketika mereka batuk atau bersin," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement