Rabu 18 Mar 2020 04:41 WIB

Italia akan Sediakan 10 Ribu Dokter Tambahan Atasi Corona

Italia akan menyediakan 10 ribu dokter dari mahasiswa kedokteran yang baru lulus

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Christiyaningsih
Petugas medis berjalan di Roma saat Italia tengah dilanda virus corona. Italia akan menyediakan 10 ribu dokter dari mahasiswa kedokteran yang baru lulus. Ilustrasi.
Foto: Angelo Carconi/EPA
Petugas medis berjalan di Roma saat Italia tengah dilanda virus corona. Italia akan menyediakan 10 ribu dokter dari mahasiswa kedokteran yang baru lulus. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Italia akan menyediakan 10 ribu dokter dari mahasiswa kedokteran yang baru lulus ke dalam layanan kesehatannya. Hal ini dilakukan untuk membantu pelayanan kesehatan yang tengah berjuang mengatasi serangan virus corona.

Sekitar 2.158 orang telah meninggal karena penyakit ini di Italia sejak wabah muncul pada 21 Februari 2020. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi telah melonjak menjadi 27.980 orang dan menjadikan Italia negara yang paling parah dilanda di luar China.

Baca Juga

Krisis tersebut telah mendorong rumah sakit ke titik puncak di episentrum penularan di Italia utara. Kondisi ini membuat daerah lain berjuang untuk memperkuat jaringan kesehatan mereka sendiri ketika jumlah yang terinfeksi meningkat secara nasional.

Menteri Universitas Gaetano Manfredi mengatakan pemerintah akan membiarkan lulusan kedokteran tahun ini mulai bekerja sekitar delapan atau sembilan bulan lebih cepat dari jadwal. Pemerintah juga mengesampingkan ujian wajib yang biasanya mereka tempuh sebelum kualifikasi.

"Ini berarti kami segera melepas para mahasiswa kedokteran yang baru lulus ke dalam Sistem Kesehatan Nasional, sekitar 10 ribu dokter yang merupakan dasar untuk mengatasi kekurangan yang diderita negara kami," katanya dalam sebuah pernyataan pada Selasa (17/3) dikutip dari Reuters.

Mahasiswa kedokteran yang baru lulus akan dikirim untuk bekerja di klinik dokter umum, di rumah para orang tua, dan akan dikirim ke rumah sakit. Selama tiga pekan 1.135 orang membutuhkan perawatan intensif di Lombardy, wilayah paling utara yang paling terpukul.  Wilayah ini hanya memiliki 800 tempat perawatan intensif.

Menurut Giacomo Grasselli, kepala unit perawatan intensif di rumah sakit Policlinico Milan, pihak berwenang telah bekerja untuk menyiapkan ratusan tempat perawatan intensif. Perawatan intensif dibuat di fasilitas yang dibuat khusus di pusat pameran Fiera Milano tetapi masih menunggu respirator dan personel yang berkualitas.

Mantan perdana menteri Silvio Berlusconi mengatakan ia akan menyumbangkan 10 juta Euro atau 11 juta Dolar AS untuk membantu melengkapi pusat baru itu. Ia bergabung dengan daftar orang kaya Italia yang menawarkan dana untuk mendukung sektor kesehatan yang mengalami kesulitan.

Di Roma, perusahaan minyak utama ENI telah membayar konversi multi-juta euro dari rumah sakit swasta Columbus yang kecil menjadi pusat perawatan pasien virus corona dengan penderita pertama. Kepala Wilayah Veneto Utara mengumumkan akan meningkatkan jumlah tes yang dilakukan setiap hari menjadi sekitar 11.300 dari tiga ribu saat ini.

"Bahkan jika kami hanya menemukan satu kasus positif, itu berarti kami akan memiliki 10 infeksi lebih sedikit. Saya tidak terlalu peduli dengan anggaran. Itu tidak sepenting kehidupan warga kami," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement