Rabu 18 Mar 2020 06:44 WIB

PM Kanada Janjikan Bantuan Keuangan Darurat Tangani Corona

Trudeau akan memastikan warga tetap memiliki gaji meski tinggal di rumah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bilal Ramadhan
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau(Chris Young/The Canadian Press via AP)
Foto: Chris Young/The Canadian Press via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau(Chris Young/The Canadian Press via AP)

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa (17/3) menjanjikan bantuan keuangan untuk orang-orang yang terkena dampak wabah corona. Trudeau mengatakan tengah mempertimbangkan untuk menggunakan tindakan darurat yang jarang digunakan untuk membatasi pergerakan orang dan barang.

Korban tewas di negara itu naik menjadi lima setelah Ontario, provinsi yang paling terpukul, melaporkan kematian pertamanya. Ada lebih dari 440 infeksi di seluruh negeri.

"Kami akan mengalirkan dukungan pendapatan kepada jutaan orang Kanada," kata Trudeau. Rinciannya akan diuraikan pada Rabu (18/3) ini.

Trudeau mengatakan, beberapa langkah yang mungkin adalah dukungan langsung untuk orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk tunjangan pengangguran dan uang untuk sektor bisnis yang memastikan orang-orang tetap memiliki gaji, meskipun mereka tinggal di rumah.

Sementara itu, Trudeau menegaskan, semua orang yang bisa tinggal di rumah harus tinggal di rumah. "Ini untuk mencegah sistem medis kita dari kelebihan beban selama krisis yang bisa berlangsung berbulan-bulan," kata Trudeau.

Ketika perdana menteri berbicara, LNG Kanada, yang membangun terminal ekspor gas alam cair di British Columbia, mengatakan pihaknya mengurangi jumlah staf di lokasi tersebut menjadi setengahnya.

Trudeau kemudian mengatakan bahwa dia sedang memeriksa apakah akan mengajukan Undang-Undang Keadaan Darurat 1988 yang jarang digunakan. UU ini akan memungkinkan pemerintah pusat untuk mengatur provinsi dan membatasi pergerakan orang dan barang.

Dia berbicara setelah Ontario menyatakan keadaan darurat, melarang pertemuan lebih dari 50 orang dan memerintahkan penutupan bar dan restoran. Perdana menteri provinsi Ontario, Doug Ford, berkomitmen 300 juta dolar AS untuk meningkatkan sistem kesehatan provinsi.

Provinsi Alberta juga menyatakan keadaan darurat yang menurut Perdana Menteri Jason Kenney memungkinkan otoritas kesehatan untuk memastikan tingkat kepegawaian yang memadai, misalnya dengan membatalkan liburan yang dijadwalkan.

Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland mengatakan menggunakan UU Keadaan Darurat adalah langkah terakhir. "Kami tidak akan pernah memperkenalkannya tanpa berkonsultasi dengan provinsi," tambahnya.

Ottawa mengumumkan pada Senin (16/3) penutupan perbatasan dengan warga negara asing, tidak termasuk warga AS. Provinsi British Columbia juga menginginkan larangan terhadap orang Amerika.

Langkah-langkah lain untuk membantu warga Kanada dapat mencakup akses yang lebih besar ke pinjaman untuk bisnis, bantuan bagi mereka yang berjuang dengan hipotek, peningkatan tunjangan perawatan anak, dan lebih banyak dukungan untuk keluarga berpenghasilan rendah. Orang-orang akan diberikan lebih banyak waktu untuk mengajukan pengembalian pajak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement