REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sudah mengeluarkan keputusan terkait pelaksanaan Euro 2020. Ajang ini ditunda dan baru akan digelar tahun depan.
Keputusan UEFA memberi kesempatan kepada negara-negara Benua Biru untuk menyelesaikan kompetisi domestiknya. Target waktu penyelesaian liga domestik di Eropa paling lama 30 Juni 2020.
Kepala Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (SFA) Ian Maxwell mengkritisi perhitungan UEFA di atas. Menurutnya penyelesaian kompetisi domestik pada akhir Juni 2020, tidak realistis.
Ia memperhitungkan kondisi global terutama Eropa yang masih terserang virus corona. "Saran yang kita dapatkan dari para ahli medis, kita bahkan belum belum mencapai puncak dari efek virus ini. Itu bisa memakan waktu empat, lima, hingga enam pekan lagi," kata Maxwell, dikutip dari Scotsman.com, Rabu (18/3).
Ia memprediksi, keterlambatan setiap klub menjalani kompetisi lanjutan, sekitar delapan pekan lagi. Ketika kembali, para pemain, menurutnya tidak langsung unjuk gigi.
Sebab saat ini segenap pekerja lapangan hijau berdiam di rumah dan tidak berlatih secara tim. Kebanyakan mereka hanya menjaga kebugaran dengan latihan fisik ringan sendiri.
"Ketika mereka kembali, klub mengingkan persiapan empat, hingga lima pekan. Kita harus realistis tentang hal itu (liga domestik tak mungkin selesai pada akhir Juni 2020)," ujar Maxwell mempertegas.
Sebelumnya sebanyak 78 petinggi asosiasi sepak bola Eropa terlibat dalam rapat via teleconference. Maxwell dan Presiden SFA Rod Petrie turut menjadi peserta rapat penting ini.
Rapat ini membahas kelanjutan sepak bola Eropa di tengah serangan virus corona. Keputusan resminya, Piala Eropa ditunda hingga 2021, liga domestik diselesaikan Juni 2020.
Sejumlah liga elite sudah memasuki tiga perempat musim. Di Inggris, Liverpool, butuh dua kemenangan lagi untuk memastikan diri meraih gelar kompetisi terelit negeri Ratu Elizabeth.
Ikuti Whatsapp Channel Republika