REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya merilis data terkait pasien virus corona jenis baru atau Covid-19. Data terakhir menunjukan sebanyak 14 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona. Atas kasus itu, Pemkot Tasikmalaya menerapkan status siaga darurat bencana nonalam virus corona.
"Harapannya semua pihak ikut serta mengantisipasi agar jangan sampai terjadi penambahan kasus," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Selasa (17/3) malam.
Ia mengatakan, 14 ODP itu merupakan jumlah akumulasi sejak virus itu menyebar di Indonesia. Dari 14 ODP, tujuh orang di antaranya sudah dinyatakan negatif. Sementara, tujuh orang lainnya masih dalam pemantauan.
Ivan menjelaskan, Pemkot Tasikmalaya sudah membuat kebijakan berupa Surat Edaran Wali Kota pada Ahad (15/3). Beberapa poin isi kebijakan itu di antaranya masyarakat diminta menghindari keramaian, meliburkan kegiatan belajar mengajar siswa sekolah, menghentikan layanan posyandu, hingga menutup sementara tempat layanan publik seperti Taman Kota, alun-alun, destinasi wisata, juga meniadakan hari bebas kendaraan (car free day).
Pemkot Tasikmalaya juga telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang melibatkan seluruh unsur yang ada di Kota Tasikmalaya, mulai dari pemerintah, masyarakat, organisasi, tentara, polisi, hingga kejaksaan. Diharapkan, dengan keterlibatan semua unsur, penanganan virus korona dapat dilaksanakan dengan baik.
"Kita akan terus lihat perkembangan di lapangan untuk menentukan langkah selanjutnya. Setiap hari kita sampaikan laporan ke Gubernur dari wilayah. Kita minta doanya tidak ada yang bertambah dan tidak sampai status tanggap darurat bencana nonalam," kata dia.
Kendati demikian, Ivan mengingatkan, perilaku masyarakat juga harus mendukung kebijakan yang sudah dikeluarkan pemkot melalui surat edaran. Ia meminta masyarakat untuk menunda sementara kegiatan yang melibatkan banyak orang. Lebih baik, kata dia, saat ini mengerjakan segala hal dari rumah.
"Aktivitas ekonomi silakan tetap berjalan, tapi diperhatikan interaksi seperlunya saja," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengimbau, masyarakat tak panik tapi tetap waspada. Menurut dia, adanya ODP belum tentu positif terjangkit virus korona
Ia memastikan, hingga saat ini belum ada pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif virus korona. "Kalau ODP itu belum tentu positif. Dia masih bisa dirawat di rumah. Tapi interaksinya dikurangi selama 14 hari," kata dia.