Rabu 18 Mar 2020 10:31 WIB

Masih Melemah, Rupiah Tembus Rp 15.000 per Dolar AS

Hasil riset S&P menyebutkan ekonomi global akan mengalami resesi di 2020.

Red: Nidia Zuraya
Teller menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Teller menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (18/3) pagi masih melemah di atas level Rp 15.000 per dolar AS. Pada pukul 09.42 WIB, rupiah bergerak melemah 42 poin atau 0,28 persen menjadi Rp 15.215 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.173 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sebagian aset berisiko bergerak positif pagi ini terpicu oleh pengumuman stimulus pemerintah AS sebesar 1 triiliun dolar AS semalam. "Ini mungkin bisa membantu menahan pelemahan rupiah hari ini," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Sementara itu, lanjut Ariston, pasar yang khawatir mengenai dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian, bakal menghalangi penguatan aset berisiko tersebut.

S&P global mengumumkan hasil risetnya kemarin malam bahwa ekonomi global akan mengalami resesi di 2020 karena dampak Covid-19 dan memangkas proyeksi pertumbuhan PDB negara besar seperti China, AS dan Zona Euro.