Rabu 18 Mar 2020 11:40 WIB

RI Akan Tangguhkan Visa Kunjungan, Bagaimana Cara Negara Tetangga Tangkal Corona?

Demi mencegah penyebaran virus corona, sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Indonesia dan Vietnam memberlakukan penangguhan visa WNA. Sementara Malaysia dan Filipina memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Reuters/Antara/F. Yusuf
Reuters/Antara/F. Yusuf

Sementara di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan langkah-langkah penanganan penyebaran wabah virus corona. Jokowi menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada kebijakan lockdown.

Hingga Selasa (17/03) pemerintah mengumumkan data terbaru kasus positif COVID-19 menjadi total 172 kasus.

Dalam konferensi persnya, Selasa (17/03) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa pemerintah mengimbau dengan sangat agar Warga Negara Indonesia (WNI) membatasi berpergian ke luar negeri kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda.

‘’Untuk warga WNI yang saat ini sedang berpergian ke luar negeri diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi,’’ ujar Retno.

Retno menambahkan terkait pendatang asing dari semua negara, pemerintah Indonesia memutuskan bahwa kebijakan bebas visa kunjungan, visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrival), dan bebas visa diplomatik dan dinas akan ditangguhkan selama satu bulan.

‘’Pengunjung yang datang Iran, Italia, Vatikan, Spanyol, Prancis, Jerman, Swiss, Inggris tidak diizinkan masuk ke Indonesia,’’ ujarnya.

Retno menyebutkan bahwa aturan ini akan berlaku pada Jumat (20/03) pukul 00.00 WIB.

Malaysia lockdown

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan pada Senin (16/03) bahwa negaranya memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran wabah virus corona COVID-19. Mulai Rabu, 18 Maret hingga 31 Maret mendatang, warga Malaysia tidak diizinkan untuk berpergian ke luar negeri, sementara orang asing juga akan dilarang masuk ke negaranya. Lebih lanjut, bagi warga Malaysia yang baru kembali dari luar negeri harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Muhyiddin menambahkan bahwa segala kegiatan dan pertemuan publik, termasuk acara keagamaan, olahraga, kegiatan sosial dan budaya akan dilarang.

"Untuk menegakkan ini, semua tempat ibadah dan tempat bisnis harus ditutup, kecuali untuk pasar swalayan, toko kelontong dan toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari," ujar Muhyiddin.

Malaysia adalah negara di Asia Tenggara yang paling parah terkena dampak wabah virus corona. Pada Senin (16/03) Malaysia melaporkan adanya 125 jumlah kasus baru terinfeksi COVID-19, sehingga kini total ada 553 kasus. Sementara, pada Selasa (17/03) Malaysia mengonfirmasi kematian pertama akibat COVID-19, yakni seorang pendeta berusia 60 tahun dari Sarawak.

Filipina perluas wilayah lockdown

Di Filipina, tindakan karantina rumah diberlakukan secara ketat. Selain itu segala kegiatan pekerjaan dan transportasi di pulau utama Luzon telah diberhentikan, sejak Senin (16/03). Akibatnya lebih dari setengah populasi Filipina atau sekitar 55 juta penduduk berada dalam wilayah yang terkunci atau lockdown. Ini merupakan upaya agresif Filipina dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo menyebutkan bahwa pemerintah mendesak warganya untuk tinggal di rumah dan akan memastikan pasokan makanan dan medis tetap aman. Sementara transportasi dan perkantoran akan dihentikan sementara kecuali bila ada kepentingan darurat.

Langkah-langkah tersebut, jika dilaksanakan sepenuhnya akan menjadi salah satu yang paling ketat di Asia. Filipina berusaha keras menahan penyebaran wabah virus corona karena jumlah kasus baru yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 naik drastis menjadi 140 dari hanya 3 kasus, dalam waktu 10 hari. Di Filipina jumlah kematian akibat COVID-19 telah mencapai angka 12 orang.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebutkan bahwa karantina wilayah akan berlangsung hingga 13 April mendatang. Sebelumnya, Filipina telah menerapkan penguncian untuk wilayah Metropolitan Manila sejak akhir pekan.

Vietnam tangguhkan pengajuan visa WNA

Media pemerintah pada Selasa (17/03) melaporkan bahwa Vietnam akan menangguhkan pengajuan visa baru bagi semua warga negara asing, demi menghentikan penyebaran virus corona di negaranya.

Pihak berwenang Vietnam mengumumkan lonjakan infeksi COVID-19 dari luar negeri. Beberapa minggu setelah menyatakan pemulihan terhadap 16 pasien pengidap COVID-19, Vietnam justru mengonfirmasi jumlah kasus baru sebanyak 61 orang. Meski tidak ada satu pun kematian akibat COVID-19 di negara ini.

‘’Pemerintah melihat kebijakan penangguhan visa sebagai langkah efektif untuk menghambat penyebaran virus yang cepat, mengingat banyak negara sekarang berisiko tinggi terinfeksi,’’ seperti yang dituliskan dalam surat kabar pemerintah Nhan Dan.

Masih dalam laporan yang sama, aturan ini disebut akan berlaku sementara selama 15 hingga 30 hari. Meski surat kabar itu tidak mengatakan dengan jelas kapan pelarangan akan mulai diberlakukan.

Vietnam telah melarang masuknya wisatawan dari wilayah bebas visa Schengen Eropa dan Inggris sejak Minggu (15/3) dan memerintahkan karantina mandiri untuk semua kedatangan dari daerah yang terkonfimrasi virus.

Thailand menunda hari libur nasional dan menutup pusat pendidikan

Pada Selasa (17/03), Thailand melaporkan 30 kasus baru terkait COVID-19, sehingga total kini menjadi 177 kasus. Sebanyak 11 kasus baru diduga ada kaitannya dengan pertandingan tinju yang dihadiri oleh banyak orang. Sebagian besar kasus COVID-19 di Thailand tercatat di Bangkok. Thailand mencatat satu kematian akibat virus corona dan 14 pasien telah pulih dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengatakan, semua lembaga pendidikan di Thailand, termasuk sekolah lokal dan internasional, universitas, dan pusat pendidikan ditutup mulai 18 Maret hingga 31 Maret.

Hari libur nasional Thailand dari 13 April hingga 15 April, yang menandai festival perang air Songkran, juga telah ditunda.

Prayut mengumumkan bahwa para wisatawan dari Cina, termasuk Hong Kong dan Makau, Italia, Iran, dan Korea Selatan diharuskan memiliki asuransi kesehatan dan sertifikat medis yang dikeluarkan dalam waktu tiga hari sebelum memasuki Thailand melalui jalur udara, laut atau darat.

Singapura perbanyak fasilitas medis

Jumlah kasus COVID-19 di Singapura telah meningkat menjadi 243, dengan penambahan sebanyak 17 kasus pada Senin (16/3). Sejauh ini,109 orang yang terinfeksi COVID-19 telah dinyatakan sembuh, sementara 13 lainnya dalam kondisi kritis.

Namun, Singapura disebut sebagai salah satu negara yang sejauh ini sukses menangani penyebaran virus corona. Beberapa caranya adalah menambah fasilitas medis dan memperbanyak dokter dan perawat ahli.

Singapura menangguhkan penerbangan dari Wuhan dan beberapa penerbangan dari Cina ke Singapura sejak 23 Januari. Singapura juga telah menangguhkan penerbangan ke Iran, Italia Utara, Jepang dan Korea Selatan.

Langkah-langkah yang diterapkan Singapura mendapat apresiasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

pkp/yf (dari berbagai sumber)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement