Rabu 18 Mar 2020 11:14 WIB

PAN Tunda Pelantikan Pengurus Cegah Penularan Virus Corona

PAN tunda pelantikan pengurus baru partai karena merebaknya virus corona.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Eddy Soeparno(Istimewa)
Foto: Istimewa
Eddy Soeparno(Istimewa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan untuk menunda pelantikan pengurus partai periode 2020-2025. Hal itu untuk mencegah penularan wabah virus corona atau Covid-19, dimana jumlah pasien positif terus bertambah.

"Pelantikan dan rakernas yang melibatkan jumlah orang yang banyak telah kita nyatakan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan," ujar Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno kepada Republika.co.id, Rabu (18/3).

Baca Juga

Awalnya, PAN akan menggelar pelantikan pengurus pada 25 Maret mandatang, di Jakarta. Namun melihat penyebaran virus corona yang tengah terjadi, DPP PAN memutuskan untuk menundanya, agar menghindari hal yang tak diinginkan.

"DPP PAN sangat memahami bahwa acara besar yang melibatkan khalayak ramai saat ini tidak bijak dilaksanakan," kata Eddy.

PAN sendiri mendukung segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan kementerian terkait dalam mengatasi penyebaran virus Covid-19. Sedangkan untuk waktu dan lokasi pelantikan, pengurus akan melihat perkembangannya ke depan.

"Oleh karenanya kami mendukung pencegahan pwnyebaran virus Covid-19, dengan menunda acara besar yang sedianya dilaksanakan tanggal 25 Maret," ujar Eddy.

Sebelumnya, PAN direncanakan menggelar pelantikan kepengurusan periode 2020-2025 pada 25 Maret mendatang, di Jakarta. Sejumlah nama sudah disebut akan masuk ke dalam kepengurusan partai berlambang matahari itu.

Beberapa di antaranya, Eddy Soeparno yang akan mengisi posisi Sekretaris Jenderal PAN. Serta, Wakil Ketua Umum PAN yang akan diisi sejumlah nama, seperti Yandri Susanto, Asman Abnur, dan Nasrullah. Terakhir, ada nama Soetrisno Bachir yang akan mengisi posisi Ketua Dewan Kehormatan PAN. 

Sejumlah tokoh politik diundang untuk menghadiri acara tersebut, seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Presiden Joko Widodo juga dipastikan hadir dalam acara tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement