Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Aplikasi Android yang melacak penyebaran epidemi coronavirus di seluruh dunia ini rupanya menyembunyikan ransomware yang berbahaya. Dilansir dari GizChina (17/3/2020) aplikasi bernama CovidLock ini akan mengunci smartphone Anda sebelum meminta tebusan dalam bitcoin.
CovidLock, aplikasi Android pelacakan pandemi corona ini sebenarnya menyembunyikan ransomware, menurut laporan Tarik Saleh, seorang peneliti keamanan komputer di DomainTools. Untungnya, aplikasi ini tidak tersedia di Google Play Store.
Baca Juga: Ancaman Siber Baru Intai Pengguna Android
CovidLock hanya tersedia untuk diunduh dari situs web coronavirusapp. Sejak awal pandemi, peretas telah menggunakan kartu pelacakan online untuk menyebarkan malware. Setelah diinstal pada smartphone pengguna, ransomware akan dengan cepat mengunci perangkat. Harap dicatat bahwa ransomware hanya dapat digunakan pada ponsel tanpa kata sandi.
Bahkan, CovidLock akan menetapkan kata sandi bagi Anda untuk mencegah Anda mengakses perangkat Anda. Setelah ponsel cerdas Anda terkunci, peretas memberi Anda 24 jam untuk menyetor US$ 100 dalam bitcoin di alamat BTC.
Sebagai imbalan atas tebusan, mereka setuju untuk tidak menghapus data Anda (foto, video, dll.) dan tidak mengungkapkan konten pribadi di jejaring sosial. Setelah mereka menerima uang tebusan, peretas berjanji untuk memberikan kode untuk membuka kunci perangkat Anda.
"Kami akan memantau lokasi GPS Anda dan posisi Anda. Jika Anda mencoba sesuatu yang bodoh, smartphone Anda akan terhapus secara otomatis," tulis pesan peringatan yang ditampilkan oleh peretas.